Lihat ke Halaman Asli

Saepiudin Syarif

TERVERIFIKASI

Writer

Balada Libido Balado

Diperbarui: 29 November 2020   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Katanya sekarang zaman edan,
Yang tidak edan tidak kebagian,
Yang kebagian bisa lupa daratan,
Yang tidak kebagian hilang di lautan,

Kujahit celana dapat seribu,
Kubuka kedai dapat dua ribu,
Sedang kebutuhan sudah lima ribu,
Belum tenaga sudah rugi tiga ribu,

Manusia makhluk libido,
Entah teori atau cuma omdo,
Dibungkus yang namanya keinginan,
Tapi apakah juga kebutuhan?

Libido bermacam bentuk,
Dari yang spekta sampai yang absurd,
Hasrat yang sebuah kodrat,
Atau yang bisa bikin sekarat?

Kenapa harus libido?
Kenapa bukan balado?
Balado mendorong libido?
Apakah libido bisa teralihkan balado?

Ini balada libido atau balado?
Keduanya pun tak masalah,
Bukan substitusi bukan juga kata ganti,
Mungkin simbiosis yang berarti,

Geger urusan benur,
Sebab tak pakai yang benar,
Yang enak dibalado ya lobster,
Bukan balado benur,
Akur?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline