Lihat ke Halaman Asli

Saepiudin Syarif

TERVERIFIKASI

Writer

Gordon Ramsay dan Diplomasi Rendang ala Reality Show

Diperbarui: 3 Juli 2020   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pakar kuliner William Wongso menjadi mentor masak rendang koki kenamaan dunia Gordon Ramsay. (Dok. National Geographic via Regional.kompas.com)

Gordon Ramsay menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen Indonesia beberapa hari lalu. Ramsay, seorang juru masak internasional datang ke Sumatra Barat dan melakukan serangkaian syuting untuk program televisi Gordon Ramsay: Uncharted untuk saluran National Geographic yang sudah disiarkan.

Chef asal Inggris ini punya nama dan pengaruh besar di dunia kuliner global. Ramsay tidak hanya seorang chef mumpuni, dia juga pemilik belasan restoran berkategori Michelin di beberapa kota besar dunia. 

Selain itu, yang membuatnya populer adalah saat ia menjadi juri atau host di beberapa acara masak di jaringan Eropa dan Amerika, seperti Hell's Kitchen, MasterChef, dan Kitchen Nightmares.

Tayangan di National Geographic beberapa hari lalu adalah hasil syuting di penghujung Tahun 2019, sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia. Saat Tim Gordon Ramsay dan National Geographic akan membuat tayangan di Asia Tenggara, kabarnya mereka sudah didekati oleh negara-negara tetangga yang berminat untuk dijadikan bahan liputan. 

Bahkan negara-negara tetangga itu menawari berbagai fasilitas mewah seperti akomodasi nomor wahid dan helikopter untuk Ramsay dan tim agar mau syuting di tempat mereka. Ini menandakan bahwa kuliner adalah salah satu diplomasi penting dalam kerangka komunikasi budaya suatu negara di tingkat internasional.

Beruntung Ramsay dan tim tertarik dengan ide dan proposal William Wongso, praktisi dan pakar kuliner senior yang kita punya. William menawarkan Sumatra Barat dengan kuliner rendangnya yang fenomenal dan juga kekayaaan budaya lainnya yang akan melengkapi tayangan nantinya. 

Maka jadilah seperti yang kita lihat di tayangannya, Ramsay ikut balapan sapi di kubangan lumpur, ke pasar tradisional menggerus cabai di ulekan batu, mencari ikan bersama nelayan di laut, hingga memerah susu kerbau yang akan dijadikan dadiah, susu yang difermentasi menjadi makanan khas orang Minang.

Berkeliling dunia untuk mendapatkan inspirasi adalah cara yang banyak dilakukan oleh para seniman. Pelukis, desainer busana, penulis, arsitek, pembuat film, desainer kriya, melakukan perjalanan ke segala penjuru dunia untuk menemukan sesuatu. Termasuk Ramsay tentu saja. 

Restorannya di banyak kota dunia, menu-menu yang dihasilkannya bisa diduga adalah hasil kreasi yang terinspirasi dari perjalanannya ke banyak tempat.

Ramsay tampak kagum dan terpesona dengan Sumatra Barat. Kearifan lokal, ketradisionalan, filosofi dari masakan, bahan dan rempah-rempah Indonesia sudah dia dapatkan. Masakan rendang, telur omelet dengan topping rendang, kue bika dan makanan lainnya sudah dia coba dan praktikkan. 

Gordon Ramsay sedang memasak di Sumatera Barat (Foto: screenshot dari Gordon Ramsay YouTube channel)

Tayangannya pun sudah disiarkan. Diplomasi macam begini yang kita harapkan terus dilakukan, baik oleh pemerintah maupun swasta ke banyak orang ke banyak tempat di berbagai bidang bahwa Indonesia itu ada.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline