Lihat ke Halaman Asli

Bukan Puisi

Diperbarui: 19 Maret 2019   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh Pius Rengka

Kudengar desah gelisah samudra petang dari tempat nun jauh

di tepi pinggul bukit Merah.

Meraih Gunung menuju cakrawala,

dari remang senja Mentari turun lereng samudra,

tanpa sedikit pun menoleh lagi, entah untuk sejenak.

Tetapi selalu kugantung sauh harapan dinanti setiap pagi,

karena janji pasti akan senantiasa memanggil mentari datang sendiri.

Wahai semesta di manakah rupamu di remang cahaya kian petang ini?

Wahai badai di manakah riuhmu tak sampaii.

Aku masih di sini, dan selalu aku mencari dan sekali lagi menanti janjiMu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline