Lihat ke Halaman Asli

TOD Tanah Abang Dibangun Bukan di Tanah Sengketa

Diperbarui: 14 April 2018   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto tod-analysis-murp.cudenvercap.org

Kementerian BUMN melalui perusahaannya PT KAI (Persero) dalam keseriusan membangun negeri ini semakin lama semakin menarik untuk diikuti. Selain pembangunan jalur baru di luar Pulau Jawa, juga pembuatan jalur ganda di jalur utama pulau Jawa dan Sumatera.

Tak berhenti di situ saja, PT KAI juga sudah mulai mengembangkan TOD (Transite Oriented Development), atau sederhananya adalah sebuah hunian vertikal yang terintegrasi dengan moda transportasi terpadu, dalam hal ini stasiun kereta api.

Ada 13 lokasi awal yang ditargetkan Kementerian BUMN Rini Soemarno. Tanah Abang menjadi salah satu lokasi yang dipilih untuk pembangunan. Menempati lahan milik PT KAI, Hunian ini akan berdiri di seluas 6,4 hektare. Untuk tahap pertama, akan dibangun 700 unit yang sekitar 35%-nya untuk MBR. Seperti halnya di TOD Juanda, PT PP Properti Tbk sebagai pengembang akan menyediakan ruang untuk menampung aktivitas usaha rintisan.

Saat ini proses pelaksanaan dalam taraf pemantapan gambar desain, setelah desain selesai baru kemudian proses perizinan, yang kemudian sesuai rencana tahun ini mulai dipasarkan. Lokasi Bongkaran, Tanah Abang dipilih karena sangat strategis, dan merupakan daerah padat hunian, juga akses langsung ke Stasiun Tanah Abang.

Biar tidak membingungkan masyarakat, perlu diketahui bahwa TOD ini adalah menggunakan lahan PT KAI, lahan tersebut bersertipikat atas nama PT KAI, bukan lahan sengketa seperti digembar-gemborkan beberapa media. Nantinya untuk kepengelolaannya dipercayakan juga kepada anak perusahaan PT KAI.

Dalam kesempatan terdahulu Menteri BUMN Rini Soemarno sudah setuju mengintegrasikan proyek TOD yang dikelola PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan TOD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan begitu pengerjaan proyek TOD di kawasan stasiun tersebut bisa lebih cepat dibangun. Artinya Pemerintah DKI juga akan membangun TOD di dekat lokasi yang sama.

Semoga Pemerintah DKI serius membangun TOD, karena awal April 2018 ini beredar kabar bahwa Pemda DKI hanya mampu mentargetkan membangun 7000 unit rumah susun selama 5 hingga 2023.

Beberapa stasiun yang tersentuh proyek pembangunan TOD diantaranya adalah  Stasiun Bogor,

Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Pondok Cina, Stasiun Senen, Stasiun Juanda, dan Pasar Tanah Abang. Semua pembangunan tentunya dilakukan di lahan aset PT KAI, bukan di lahan sengketa.

Bila kita fokus ke Tanah Abang dimana saat ini banyak sekali kesemerawutan perihal pembangunan.

Semoga pembangunan TOD Tanah Abang tidak mengalami kendala yang berarti.  Adanya desakan dari Pemda DKI untuk memberi dispensasi penggunaan lahan untuk dipoakai alokasi pedagang Pasar Tasik menurut saya justru salah satu yang akan menghambat program pemerintah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline