Tiga situs social media teratas yang mengalami perkembangan pesat saat ini adalah facebook, twitter, dan google plus. Dari ketiga situs ini, facebook merupakan jejaring sosial yang paling digemari di dunia. Indonesia sendiri menempati ukuran ketiga setelah Amerika Serikat dan India dengan pengguna facebook sebanyak 43,06 juta orang (tekno.kompas,2012/02/01).
Dari jumlah 43,06 juta itu, pengguna paling banyak berasal dari kaum remaja usia sekolah. Dengan jumlah pengguna sebesar itu, pro kontra pun bermunculan di tengah masyarakat perlu tidaknya memiliki akun facebook. Bagi yang pro, tentunya situs ini dianggap mampu meningkatkan pengetahuan para user karena mereka dapat berbagi informasi atau bertukar pikiran tentang apa saja. Sebaliknya bagi yang kontra, facebook hanya menghabiskan waktu dan uang serta memicu berbagai dampak negatif.
Terlepas dari pro kontra yang muncul, harus disadari bahwa setiap perkembangan teknologi tentunya selalu membawa pengaruh positif atau negatif bagi setiap penggunanya. Sama halnya dengan facebook, dibalik manfaat yang diberikannya kita juga tidak dapat menutup mata atas dampak negatif yang ditimbulkannya.
Khusus bagi para remaja usia sekolah, facebook bisa membawa berbagai dampak negatif akibat penggunaannya yang kurang tepat. Misalnya, facebook bisa membuat siswa cenderung malas belajar dan sering tidak mengerjakan tugas. Berkurangnya jiwa sosial dan kepedulian terhadap sesama/lingkungan karena waktunya terlalu banyak untuk mengakses facebook. Facebook juga bisa menjadi ajang saling menghina, mencaci, dan bertengkar. Facebook rawan atas tersebarnya data-data pribadi yang bisa merugikan diri sendiri. Facebook juga bisa menjadi media penipuan atau rayuan-rayuan yang tidak jarang menimbulkan korban jiwa dan berbagai kejadian yang bisa mencelakakan diri sendiri. Kita sudah banyak mendengar korban penipuan dan pelecehan serta kejadian- kejadian menyedihkan akibat penggunaan facebook ini.
Agar dampak-dampak di atas tidak sampai terjadi atau setidaknya dapat diminimalisir, sudah saatnya dipikirkan langkah-langkah pencegahan agar para remaja tidak semakin jauh terbawa arus. Karena biar bagaimanapun, perkembangan situs-situs social media akan semakin pesat dimasa yang akan datang sehingga sangat sulit melarang para remaja untuk mengaksesnya.
Facebook sebagai media pembelajaran
Sesuai judul tulisan ini, bahwa salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah dampak negatif facebook itu adalah dengan menjadikannya sebagai media pembelajaran. Hal ini cukup beralasan karena facebook memiliki fitur-fitur atau fasilitas yang dapat digunakan untuk tujuan ini. Selain itu para guru juga sudah banyak yang memiliki akun facebook sehingga mereka tidak asing lagi dengan situs jejaring sosial ini.
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan agar facebook bisa dijadikan sebagai media pembelajaran adalah:
Pertama, setiap guru disetiap sekolah diwajibkan memiliki akun facebook baru, khusus untuk program ini.
Kedua, guru bersangkutan melakukan berbagai settingan/pengaturan privasi di facebooknya agar hanya bisa diakses oleh siswa-siswi kelas yang ia tangani.
Ketiga, guru wajib meng upload ringkasan materi pelajaran hari ini di halaman facebooknya.dan membahas soal-soal yang dianggap penting.
Keempat, setiap selesai mengajar di kelas, guru disarankan memberikan PR melalui halaman facebooknya. Setelah kelas usai, sambil facebookan entah dari mana saja, para siswa bisa membahas dan mengerjakannya. Jawabannya bisa ditulis di buku PR atau langsung ke inbox atau kolom komentar.
Kelima, guru bisa menetapkan dan mengumumkan jadwal onlinenya ke siswa/siswinya. Misalnya guru mengumumkan ke siswa-siswinya online sekali seminggu di facebook dan mengajak siswa berdiskusi bersama secara live melalui fasilitas chating atau video chating di facebook.
Keenam, guru setiap saat bisa memberikan motivasi dan inspirasi terhadap siswa-siswinya dengan mengirimkan kata-kata, gambar, presentasi, atau tokoh-tokoh sukses yang bisa memotivasi para siswa.
Ketujuh, setiap sekolah wajib membuat group facebook untuk seluruh siswa-siswi sekolah tersebut. Group ini dikelola/dikoordinir pihak sekolah sehingga bisa dikontrol dengan baik. Group facebook ini nantinya akan menjadi sebuah majalah dinding tempat aneka pengumuman penting sekolah, aneka artikel, cerita motivasi dan inspirasi, atau berbagai tips belajar. Group ini nantinya juga menjadi forum tempat para siswa berkumpul dan berdiskusi tentang apa saja seputar dunia pendidikan.
Dengan langkah-langkah di atas, secara perlahan tapi pasti akan membawa banyak manfaat bagi para pelajar. Misalnya, para siswa akan bisa mengulang pelajaran yang lalu dengan mengunjungi facebook gurunya. Bagi siswa yang tidak dapat hadir di kelas, dapat segera mengunjungi facebook gurunya untuk membaca pelajaran pada hari tersebut. Para siswa akan mempunyai lebih banyak waktu untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan guru seputar materi pelajaran, bukan hanya pertemuan di kelas saja. Dengan adanya facebook guru, mereka tidak harus menunggu esok hari untuk menanyakan materi pelajaran serta hal-hal yang dianggap sulit dalam menyelesaikan soal-soal, karena mereka sudah bisa langsung online dengan gurunya.
Dengan aktifnya para guru meng up date materi pelajaran, memberikan pekerjaan rumah, memberikan informasi-informasi seputar dunia pendidikan serta motivasi-motivasi dan inspirasi di halaman facebooknya, serta aktif menampung dan mengatasi berbagai keluhan siswa saat diskusi online, maka bukan tidak mungkin facebook menjadi sistim pembelajaran yang sangat menarik dan disukai.
Dengan demikian, para siswa pun akan semakin tertarik dan memahami sepenuhnya fungsi dan tujuan facebook yang sebenarnya. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H