Lihat ke Halaman Asli

Backpacking: "Miskin" Biaya, Kaya Pengetahuan

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1368208520129491009

[caption id="attachment_253276" align="aligncenter" width="300" caption="Backpackers sedang berfoto di Benteng Vredeburg, Yogyakarta."][/caption]

Kini wisata ransel atau yang lebih dikenal dengan istilah backpacking semakin diminati. Secara pribadi, saya tertarik dengan backpacking karena terasa menantang dan sarat makna. Mengunjungi tempat baru, bertemu dengan orang baru, dan mendapat pengetahuan baru, tentunya memberikan kesan tersendiri bagi saya. Sekembalinya dari backpacking rasanya saya menjadi pribadi baru.

Sebagai seorang pemula, saya ingin berkeliling Indonesia dulu. Perjalanan itu saya jadikan sebagai suatu proses untuk lebih mengenal daerah-daerah dari Sabang sampai Merauke dengan segala kekayaan budaya yang tersembunyi di dalamnya. Ada banyak sekali pengetahuan yang bisa diperoleh dari berbagai tempat yang dikunjungi, seperti sejarah tempat tersebut, kebiasaan warga setempat, kesenian daerah, makanan khas, dan masih banyak lagi. Pengetahuan yang diperoleh dari perjalanan itu bisa membuka jalan pikiran saya dalam memandang hidup. Selain untuk memperkaya diri akan pengetahuan, backpacking bisa dijadikan sarana bersenang-senang. Mengambil foto maupun merekam perjalanan dalam bentuk video bisa dilakukan untuk kesenangan pribadi.

Sekilas backpacking tampak begitu santai dan menyenangkan. Namun, sebelum melakukannya ternyata perlu memperhatikan beberapa hal. Dari pengalaman backpacking pertama saya, apabila kita berencana pergi bersama teman-teman sebaiknya sepakati dulu tempat tujuan kita. Setelah itu kita bisa mencari tahu informasi mengenai tempat tersebut, salah satunya melalui Internet. Ada banyak situs yang menyediakan berbagai informasi yang diperlukan oleh backpackers. Salah satu informasi yang harus diketahui adalah informasi mengenai penginapan yang murah dan nyaman. Selain itu, lokasi objek wisata, cara mencapai tempat tersebut, biaya, dan waktu yang diperlukan harus diperhatikan. Jangan sampai kita buta arah atau nihil informasi mengenai tempat tujuan kita. Jika perlu, persiapkan peta wilayah tersebut.

Jadwal kunjungan adalah hal selanjutnya yang perlu diperhatikan. Kurang asik rasanya apabila kita tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk mengunjungi suatu objek wisata. Pasti tidak mau kan jika tempat itu keburu tutup saat kita tiba di sana. Kemudian hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah barang bawaan. Pikirkan apa saja yang perlu kita bawa selama perjalanan. Uang secukupnya, kartu identitas, pakaian, peralatan mandi, obat seperlunya, charger ponsel atau powerbank, serta air minum mungkin bisa dijadikan contoh barang bawaan yang wajib dibawa.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan backpacking. Selama backpacking pun kita harus selalu cerdik, waspada dengan segala tantangan yang mungkin akan kita hadapi, dan jangan malu untuk bertanya. Ingat kata pepatah, malu bertanya sesat di jalan. Selain itu, atur keuangan sebaik mungkin. Jangan sampai tergoda untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan. Apabila kita sudah berencana membeli suatu barang, pintar-pintarlah menawar. Mau bersenang-senang yang murah sekaligus memperluas pengetahuan? Ya backpacking aja!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline