Lihat ke Halaman Asli

Penebusan dalam Tragedi Nagasaki

Diperbarui: 21 Agustus 2023   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WW3 news: Predictions for future of nuclear war exposed in recently unsealed document | World | News | Express.co.uk 

Film Oppenheimer (2023) karya Christopher Nolan berkisah tentang seorang fisikawan jenius yang direkrut pemerintah AS untuk merancang senjata perang mematikan. 

Dia bersama timnya berhasil menciptakan sebuah senjata peledak maha dasyat yang akhirnya digunakan Amerika untuk menyerangJ epang atas dalil "menghentikan Perang Dunia II". 

Bagian awal film dibuka dengan kutipan mitologi Yunani tentang Prometheus yang dihukum Zeus karena mencuri api dan meminjamkannya kepada manusia bernama J. Robert Oppenheimer. 

Nolan terinspirasi dari buku American Prometheus: The Triumph and Tragedy of J. Robert Oppenheimer karya Kai Bird. Namun, Oppenheimer melihat dirinya bukan sebagai dewa, tetapi sebagai pahlawan tertimpa bencana, enggan berperang tetapi wajib melakukannya. 

Tidak heran jika kita akan dibawa memasuki penyesalan Oppenheimer karena telah menciptakan dosa besar bernama Little Boy dan Fat Man, dua bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki.

Film Oppenheimer adalah alternatif tambahan, meskipun tidak membenarkan, dilema presiden Harry Truman kala menentukan pilihan menjatuhkan bom atom atas Hirosima dan Nagasaki dengan keyakinan, "saved millions, even tens of millions, of lives".

Pada musim panas 1945 waktu itu, Presiden Truman memiliki tiga pilihan mengakhiri Perang Pasifik tanpa pertumpahan darah. Yang pertama, meningkatkan pengeboman di kota-kota Jepang yang telah menewaskan ratusan ribu orang.  

Yang kedua, mencekik Jepang dengan blokade laut dan membuatnya kelaparan hingga menyerah.  Dan yang ketiga, menggunakan senjata atom yang dikembangkan Proyek Manhattan untuk membuat politisi Jepang menyadari bahwa seluruh negara akan hancur jika mereka tidak menyerah.

Truman memilih alternatif ketiga. Dengan melakukan itu, dia menyelamatkan jutaan, bahkan puluhan juta nyawa, orang Amerika dan Jepang. Dilema Truman ini menarik perhatian George Wiegel dalam "Truman's Terrible Choice, 75 Years Ago". 

Melalui peremenungannya, Weigel membela penggunaan bom atom terhadap penduduk Hiroshima dan Nagasaki dan menyatakan bahwa tindakan Truman adalah "pilihan benar".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline