Lihat ke Halaman Asli

Mengawali Tahun dengan Berbagi, "Teleperformance Goes to Panti Asuhan Sang Timur"

Diperbarui: 13 Januari 2020   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empatpuluh dua tahun yang lalu tepatnya pada 1978, seorang pemuda lulusan Universitas Paris, Daniel Julien mendirikan sebuah perusahaan Teleperformance atau perusahaan omnichannel di Perancis. Perusahaan yang juga kerab disebut sebagai Business Process Outsourcing (BPO) telah berkarya hampir seantero benua (80 negara) dengan rentangan sayap marketing 170 lebih.

Gerakan yang internasional membuat mereka ditemukan dalam komunikasi modern dan organ teknologi. Akibatnya, jaringan mereka pun mengembun menjadi produk industri ekonomi yang harus selalu bersua muka dengan publik. Bahkan mereka tidak hanya bertanggungjawab terhadap kepuasan customer melainkan pula citra publik. 

Ini terbukti dalam dua penghargaan terakhir yang diterima, yakni dari Global Outsourcing sebagai salah satu penyedia layanan outsourcing terbaik di International Association of Outsourcing Professionals (IAOP) dan Certification Award dari Verego untuk Social Responsibility Standard (SRS) selama lima tahun berturut-turut.

Sewaktu membaca mengenai sejarah mereka, orang akan disuguhi logika awam awal abad XX, yakni bertolak dari Amerika Serikat (1993), Eropa Barat dan lima tahun kemudian merambah menuju arah selatan, Argentina, Brasil dan Meksiko. Silahkan menebak! Yang ingin saya kisahkan di sini, adalah yang di Bumi Nusantara, Indonesia atau lebih khususnya Yogyakarta.

Saya mendengar teleperformance baru akhir-akhir ini, kala dimintai untuk memimpin perayaan ibadat natal bersama dalam rangka kunjungan perusahaan ini ke Panti Asuhan Sang Timur di Nanggulan, Kulon Progo-Jawa Tengah, 12 Januari 2020. Kemarin siang sekitar jam 12.30 WIB, saya dijemput oleh ketua panitia penyelenggara, Bona D.

Satya, pria berdarah Jayapura-Klaten. Beliau juga adalah alumnus dari Universitas yang saat ini saya degupi sumur ilmu pengetahuannya. Rencana penjemputan ini lebih tepatnya untuk survei tempat, sekaligus melihat sejauh mana persiapan yang dibuat.

Secara pribadi saya tidak meragukan, karena sudah tiga bulan yang lalu, sejauh yang saya tahu, acara ini dipersiapkan. Dan bagi saya, ini kesempatan berharga mengenal seperti apa Teleperformance itu.

Saya dihantar Mas Bona pertama ke Jogja Citi Mall yang berada di Jalan Magelang Km. 6. Bukan untuk berbelanja, namun kantor mereka berada di bangunan besar itu. Saya ingat dulu Sukarno hanya ingin membangun Hotel Indonesia agar Indonesia dapat terlihat di dalam peta dunia. Hhhhhh.

Dalam perjalanan yang harus menaiki sekitar 4 lebih tangga eskalator, saya pun tiba di depan pintu kaca yang tepat di atasnya bertuliskan Teleperformance. Ruangannya cukup mewah dan elegan.

Dua orang gadis dan satu orang pria sudah menunggu di dalam, tengah dalam persiapan serba-serbi yang dibutuhkan dalam kunjungan. Karena saya orang baru, lebih memilih berdiam diri. Tersenyum jika disapa, menjawab bila ditanyai atau ditawari minum dan snack.

Syukurlah Mas Bona meminta saya membaca kembali rubrik ibadat dan meminta masukan khususnya bagian doa permohonan. Saat itu saya tahu, bahwa teks tersebut belum rampung. Saya merasa bersalah karena seharusnya hal tersebut adalah tanggungjawab saya, bukan dia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline