Lihat ke Halaman Asli

Pita Suhartini

Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Peran Perawat dalam Menghidupkan Harapan Pasien

Diperbarui: 18 Desember 2024   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

   Perawat memiliki peran yang sangat penting yaitu menghidupkan harapan pasien, beberapa pasien dengan kategori mengidap penyakit kronis sering merasakan bahwa dirinya tidak memiliki harapan untuk kembali sehat. Disini terlihat peran perawat yang tidak hanya merawat pasien secara fisik, tetapi merawat pasien secara mental, dan spiritual. Perawat akan melakukan komunikasi teraupetik untuk bisa membina hubungan saling percaya antara perawat dan pasien. Komunikasi yang terbangun dapat membuat pasien menjadi lebih terbuka kepada perawat sehingga perawat bisa membantu menyelesaikan masalah pasien.

   Pada kasus pasien yang mengalami penyakit kronis, seringkali mereka menyimpan masalahnya di diri mereka sendiri. Perawat yang bertugas untuk merawat pasien kronis harus menjadi teman pasien dalam masa pemulihan. Dalam masa pemulihan banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi kondisi pasien sehingga berdampak pada lamanya waktu pemulihan. Kondisi psikologis pasien menjadi salah satu faktor yang paling sering memengaruhi kondisi kesehatan pasien. Apabila pasien dalam keadaan psikologis yang baik pasien cenderung lebih semangat dalam menjalani proses perawatan yang dapat mempercepat waktu pemulihan. Sebaliknya, saat kondisi psikologis pasien dalam kondisi yang kurang baik dapat membuat pasien kurang bersemangat untuk menjalani perawatan yang dapat mengakibatkan lama waktu perawatan menjadi bertambah.

   Kondisi psikologis pasien yang kurang baik bisa terlihat dari beberapa hal yaitu pasien merasa putus harapan, pasien merasa lelah atas pengobatan dan perawatan yang dirasakan, pasien merasa bahwa dirinya tidak bisa beraktivitas seperti semula, dan pasien merasa dijauhi oleh orang-orang disekitarnya dikarenakan penyakit yang dia alami. Kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus ada tindakan yang diambil oleh perawat untuk membuat pasien bersemangat dalam melaksanakan masa pemulihannya. 

   Perawat menerapkan caring saat bertugas dalam memberikan perawatan kepada pasien yang mempunyai luka diabetes. Pasien yang mempunyai luka diabetes seringkali berpikiran bahwa kondisi mereka tidak akan pernah membaik bahkan jalan satu-satunya supaya luka tidak semakin melebar adalah dengan melakukan amputasi. Pemikiran tersebut sangat salah, terlebih lagi saat pasien mengikuti arahan dari dokter dan menerima perawatan luka secara rutin dari perawat. Kemungkinan dari membaiknya kondisi luka tersebut masih sangat besar dan tindakan amputasi bisa dihindari. Perawat yang memberikan layanan perawatan luka di layanan kesehatan maupun melalui home care diharapkan dapat berkomunikasi baik dengan pasien. Komunikasi tersebut diharapkan dapat membuat pasien tidak merasa bersedih atas kondisi yang menimpanya. Disitulah terlihat tindakan caring perawat yang merupakan tindakan membuat pasien merasa aman secara fisik maupun mental.

   Kondisi pasien tertentu dapat menyebabkan rasa takut yang berlebihan seperti pada pasien gagal ginjal yang harus melakukan hemodialisis, pasien cancer yang harus menjalani pengobatan kemoterapi, dan pasien yang menderita AIDS yang belum ditemukan obatnya. Pasien yang mengalami kondisi tersebut sering mengutarakan bahwa dirinya lelah menjalani pengobatan yang terbilang seumur hidup. Bahkan banyak pasien yang merasa ketakutan karena terbayang-bayang kondisi terburuk yang bisa mereka alami jika melewatkan ataupun tidak melakukan pengobatan tersebut. Pada pasien penderita AIDS mereka menjadi sangat sedih dikarenakan penyakit yang mereka derita belum terdapat obat yang bisa menyembuhkan penyakit. Dalam proses perawatan pasien tersebut perawat harus bisa membuat pasien yakin bahwa masih ada harapan dan jalan untuk kembali sehat. Perawat bisa menggunakan pendekatan spiritual seperti mendatangkan tokoh agama untuk membuat pasien menjadi yakin tentang adanya keajaiban Tuhan. Selain itu, perawat harus membuat pasien termotivasi untuk menyelesaikan pengobatan yang ia jalani. Walaupun pengobatan tersebut memerlukan waktu yang sangat lama dan menimbulkan berbagai efek samping, seperti pada pasien yang menjalani kemoterapi dapat mengalami mual, muntah, rambut rontok, diare, mudah lelah, nyeri, konstipasi, perdarahan, dan lainnya. 

   Peran perawat dalam menghidupkan harapan pasien jelas sangat terlihat dari tindakan yang diberikan kepada pasien berupa komunikasi teraupetik. Komunikasi ini berfungsi untuk membangun rasa percaya antara perawat dengan pasien. Dengan begitu pasien tidak takut untuk menceritakan perasaan dan masalah yang ia alami selama proses perawatan. Di Dalam komunikasi tersebut pasien diharapkan bisa menjadi lebih semangat dalam menjalani pengobatan dan tidak merasa putus asa terkait hasil dari pengobatan yang ia jalani. Harapan bahwa pasien akan sembuh dan bisa beraktivitas seperti semula diharapkan bisa terus ada dan menjadi tujuan utama profesi perawat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline