Lihat ke Halaman Asli

Petrus Kanisius

TERVERIFIKASI

Belajar Menulis

(Puisi) Rimba Menanti Disapa

Diperbarui: 8 Oktober 2021   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelasi berlindung di rerimbunan rimba/hutan. (Foto Petrus Kanisius).

Rimba raya kala menyatu tentang nafasmu untuk semua

Menyeru tentang rimbunmu yang tak lagi rimbun seperti dulu kala

Apakah ini pertanda rimba terahir dan yang tersisa

Kata yang selalu terucap tentang tajuk-tajukmu yang semakin sulit rimbun

Tak sedikit yang mengatakan rimbunmu (tajuk-tajukmu) mulai terkulai layu

Hingga rebah tak berdaya tanpa ada yang menyapa

Tak kuat berdiri kokoh karena tangan yang semakin sulit terlihat mengusikmu

Disapa tentu ada suara yang menyatu berseru tentang pentingnya engkau (rimba) berlanjut

Tetapi rimba tampaknya semakin tersudut karena amarah dari tangan-tangan tak terlihat

Berseru tentang rimba yang raya, yang rimbun dan menyapa dengan harmoninya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline