Tidak bisa disangkal, kasih sayang seorang ibu begitu besar bagi anaknya. Tidak terkecuali ibu orangutan yang juga memberikan kasih sayang kepada anaknya namun mereka banyak yang hilang.
Minggu (13/5/2018) kemarin, dunia konservasi orangutan lebih khusus, secara rutin memperingatinya sebagai The MOM-Missing Orangutan Mothers (Induk Orangutan yang Hilang).
Nasib hidup orangutan lebih khusus di habitatnya berupa hutan semakin hari keadaannya semakin memprihatinkan. Tidak sedikit induk orangutan yang hilang dan membuat anak-anaknya menjadi telantar dan yatim bahkan mati. Keadaan inilah yang menjadi dasar kenapa kita memperingati hari ibu orangutan atau dengan kata lain The MOM-Missing Orangutan Mothers.
Hal ini juga mengingtkan kepada kita semua agar selalu ingat untuk menjaga, melindungi dan melestarikan orangutan lebih khusus induknya. Karena induk orangutan sebagai nafas utama keberlanjutan dari generasi anak-anaknya menjadi generasi baru nantinya.
Luasan tutupan hutan yang semakin terhimpit sempit akibat kalah bersaing dengan perluasan area untuk perkebunan, pertambangan dan pembangunan berskala besar membuat orangutan dewasa semakin hilang.
Nasib malang ibu orangutan di hutan-hutan Kalimantan dan Sumatera. Seringkali mereka mengalami nasib tragis, tak hanya tempat hidup dan populasi mereka yang menjadi ancaman nyata tetapi juga nasib keberlanjutan anak-anak orangutan yang kehilangan ibu mereka karena berbagai ancaman yang terjadi di sekitar tempat hidup mereka berupa hutan yang semakin hilang dan perburuan liar terhadap mereka.
Seperti diketahui, ini 7 keistimewaan induk (ibu) orangutan bagi anak-anaknya:
- Induk orangutan mengandung anaknya, hampir sama dengan manusia. orangutan mengandung anaknya 8 hingga 8,5 bulan.
- Induk orangutan mengalami masa menstruasi sama halnya seperti manusia. Induk orangutan selalu bersama anaknya hingga anaknya dewasa. Ibu orangutan selalu mengajari anaknya bagaimana mencari makan dan membuat sarang. Induk orangutan selalu bersama anaknya dari bayi hingga usianya 8-9 tahun. Bayi orangutan sulit mandiri apabila Ia hidup tanpa ibunya.
- Sedangkan jarak waktu melahirkan bayi paling lama di antara semua mamalia.
- Rata-rata induk orangutan hanya memiliki tiga keturunan sepanjang hidupnya dan hanya melahirkan satu anak setiap tujuh sampai delapan tahun sekali.
- Induk orangutan dan anaknya selalu menghabiskan waktu untuk bermain dan menjelajahi hutan.
- Induk orangutan dan anaknya hidup dalam satu sarang, kecuali ketika anaknya sudah dewasa. Bila menjelang dewasa, maka ia akan hidup mandiri.
Orangutan masuk daftar satwa/primata yang sangat dilindungi. Karena orangutan hanya hidup di dua pulau di Indonesia yaitu Kalimantan dan Sumatera. Jumlah populasi orangutan dari tahun ke tahun selalu mengalami penurunan drastis. Orangutan telah kehilangan 80% wilayah habitatnya dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun terakhir.
Satu hal yang sangat menarik dari orangutan, mereka boleh dikata sebagai petani hutan. Setiap hari orangutan selalu bertani, dengan kata lain orangutan sebagai penyebar biji-bijian dari sisa makan yang mereka makan. Biji-bijian itulah yang selanjutnya yang akan menjadi pohon-pohon baru yang tak lain juga sebagai rumah bagi satwa lainnya.
Apabila induk orangutan hilang maka bisa jadi generasi (populasi) atau keturunan orangutan bisa terputus alias semakin langka dan sangat terancam punah atau bahkan punah.
Perlu perhatian dari semua pihak untuk saling menyayangi, melindungi dan melestarikan orangutan. Jika tidak, orangutan tinggal cerita. Semoga saja orangutan bisa lestari hingga selamanya.