Lihat ke Halaman Asli

Petrus Kanisius

TERVERIFIKASI

Belajar Menulis

YP Ajak Masyarakat Kembangkan Produk dan Desain dari Anyaman Tikar Pandan dan Lidi Nipah

Diperbarui: 11 April 2018   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Ida mengajak peserta pelatihan untuk berkreasi pengembagan produk dan desain anyaman tikar pandan. Foto dok. Yayasan Palung

Setidaknya mereka (peserta) pelatihan diajak dan diajarkan untuk mengembangkan anyaman agar bisa dijadikan produk kerajinan yang memiliki nilai ekonomi berkelanjutan tanpa harus merusak hutan. Salah satunya cara mendesain anyaman dari tikar pandan dan lidi nipah.

Kegiatan pelatihan selama tiga hari (21-23/2/2018) tersebut dilakukan di Desa Penjalaan, Kecamatan Simpang Hilir, Kayong Utara, Kalbar.

Sedangkan faslitator pengembangan produk dan anyaman tikar pandan adalah Ibu Saparidah (Ketua UKM Ida Craff) dan pengembangan anyaman lidi Nipah adalah Bapak Darwani (Anggota Pengarin Kelompok Karya Sejahtera).

Terselenggaranya kegiatan pelatihan ini berkat adanya kerjasama antara Yayasan Palung (YP) dengan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF), ujar Edi.

Menurut Edi Rahman, selaku Manager Program Perlindungan Satwa (PPS) Yayasan Palung mengatakan, "dalam kegiatan ini para peserta diajarkan mengembangkan anyaman tikar pandan untuk dijadikan berbagai produk kerajinan lain seperti Tas, Tudung Saji, Box Buku, Kipas, Tempat Tissu, Tempat Toples dan Toples. Sedangkan lidi nipah dikembangkan menjadi anyaman lekar (tempat nasi) dan Tempat Buah. Selain itu juga para peserta diajarkan tentang metode pewarnaan tikar pandan".

Bapak Darwani saat menunjukkan cara menganyam lekar kepada ibu-ibu peserta pelatihan. Foto dok. Yayasan Palung

Dari hasil pelatihan selama 3 hari itu, peserta pelatihan berhasil menghasilkan ragam kreasi dan desain diantaranya; 6 buah tas yang terdiri dari 4 tas besar, 2 tas kecil. Ada juga box buku yang pada waktu pelatihan berhasil menganyam 4 buah sampul. Ada pula sarung/sampul toples, peserta pelatihan  berhasil menganyam  4 buah, 4 Tudung saji (1 ukuran besar dan 3 ukuran kecil), 8 buah toples kue, 4 buah tempat tissue, 2 buah lekar, 2 buah keranjang buah dan 4 buah kipas.

Edi berharap, dengan pelatihan ini para peserta dapat mendesain anyaman tikar pandan dan lidi nipah menjadi berbagai produk kerajinan yang bisa menjadi pendapatan alternatif masyarakat desa yang berkelanjutan. mengingat potensi bahan baku cukup banyak tersedia di wilayah tersebut.

Lebih lanjut menurut Edi, untuk mendukung produk anyaman tikar pandan ini, Yayasan Palung membantu 3 buah mesin jahit yaitu untuk peserta dari Desa Padu Banjar, Desa Nipah Kuning dan Desa Penjalaan.

Peserta Pelatihan Pengembagan Produk dan Desain Anyaman Tikar Pandan dan Lidi Nipah saat berfoto bersama. Foto dok. Yayasan Palung

Adapun peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan tersebut adalah 22 orang peserta, mereka terdiri dari 6 orang laki-laki dan 16 orang perempuan.

"Agar para peserta terus mendapatkan pembinaan, maka direncanakan kedepannya akan dilakukan audensi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, UKM dan Koperasi Kabupaten Kayong Utara", tutur Edi lagi.

Petrus Kanisius Yayasan Palung 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline