Engkau dipuja dan didera ini adanya nyata
Itu yang tersaji kala engkau hidup dan menetap di habitatmu
Dipuja ketika dirimu disayang dan didera ketika dirimu terus terusik mendera
Letupan demi letupan senapan tak segan merampas hak hidupmu
Derai air matamu terlihat tak kuasa tercurah tumpah mengengok pongahnya dunia
Pahit getir mungkin atau memang ini yang dirasa sebab tak kuasa
Tak kuasa menahan ratusan peluru tak segan bersarang merengkuh hampir di seluruh tubuh,
hingga tak jarang meregang nyawa
berkata mengata,
apa dosamu kini ?
bertanya karena sebab,