Tampak antusias dan bersemangat dari peserta yang mengikuti pelatihan pemanfaatan sumber daya alam lokal pengelola dan manfaat air kelapa di Desa Pemangkat, pada Minggu-Senin (5-6 Oktober 2017) kemarin, di Desa Pemangkat, Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar.
Selain antusias, terlihat mereka (peserta) sangat berperan saat fasilitator melakukan praktek pembuatan racun rumput.
Dalam skala rumah tangga, setidaknya pemanfaatan air kelapa dijadikan racun rumput dapat menghemat pengeluaran (biaya rutin) petani hingga Rp 800 ribu, ujar F. Wendi Tamariska selaku manager program Sustainable Livelihood Yayasan Palung saat diwawancarai (7/10/2017), hari ini.
Adapun bahan-bahan untuk membuat Herbisida yang digunakan dalam pelatihan tersebut (racun rumput) adalah sebagai berikut :
Semisalkan Untuk lahan setengah hektar lahan pertanian diperlukan
1. Bahan - bahan :
- Rondop 1 Kg
- Air Kelapa 5 Liter
- Garam setengah Kg
- Ragi 60 Biji
- Cuka Makan setengah Botol Bir
- Ember Besar 1 Buah
2. Cara Membuat :
- Masukkan rondop, air kelapa, garam, ragi, cuka makan dan ragi yang sudah ditumbuk halus kedalam ember besar kemudian di aduk sampai merata.
- Setelah itu ditutup dengan plastik putih dan diikat dengan karet.
- Setelah 3 hari di aduk sampai merata dan ditutup kembali seperti semula sampai 15 hari formulasi siap digunakan.
Catatan :
- Bahan pembuatan racun rumput ini hanya untuk menghemat biaya pengeluaran petani dan mengurangi volume racun kimia.
- Kapasitas penggunaan 8 s.d 10 tanki penyemprot untuk hektar lahan.
Seperti diketahui, pelatihan yang diadakan oleh Desa Pemangkat tak lain untuk mengajak para petani berinovasi dan alasan utamanya karena kebanyakan petani di Kayong Utara masih menggunakan racun rumput dan harganya cukup mahal di bandingkan dengan mengolah air kelapa untuk racun yang biayanya relatif murah.
Saat pelatihan selama dua hari kemarin, pihak desa Pemangkat mengundang Yayasan Palung untuk menjadi fasilitator dan sebagai fasilitator adalah Asbandi.