Lihat ke Halaman Asli

Petrus Kanisius

TERVERIFIKASI

Belajar Menulis

(LOMBAPK) Damai, Berdamailah

Diperbarui: 11 Januari 2017   16:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pedoman Agar Hidup Damai. Foto dok. Prov Kaltim

Damai, berdamailah Wahai Aku, Kita Semua, Kita Bersama

Bukankah damai itu indah?.

Demikian juga dengan adanya damai sebgaimana yang sering didengungkan,

Damai di bumi damai di hati. Dihatiku, dihatimu, di hati kita semua, kita bersama.

Namun, adakah damai itu di hatiku, kita semua, kita bersama?.

Damai itu tidak lain tentang aku, kita semua, kita bersama. 

Aku sering bertanya tentang diriku, mungkin juga kita semua secara bersama pula kenapa kita jarang berdamai.

Sudahkah aku, kita semua berdamai untuk tidak lagi sering membuat gaduh, hingga mengaduh.

Inginku Damai, karena aku ingat perang yang tak kunjung padam. Bara itu seolah selalu terpercik,

Perang itu terjadi pada diriku, kita semua, kita bersama pula

Perang itu inginku tak lagi dan tak akan terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline