Lihat ke Halaman Asli

Petrus Kanisius

TERVERIFIKASI

Belajar Menulis

Mengenal Pesut, Lumba-lumba Air Tawar yang Unik dan Dilindungi

Diperbarui: 28 November 2016   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesut Mahakam, Kaltim. Foto dok. Getborneo

Kamis (24/11/2016) kemarin, dua ekor pesut ditemukan telah mati karena tersangkut di jaring (pukat) milik nelayan di Kabupaten Kayong Utara. Hal ini tentunya sangat disayangkan terjadi. Mengingat, pesut termasuk mamalia yang unik dan dilindungi.

Hanya terdapat di sepanjang muara-muara sungai Kalimantan dan tidak terdapat di sungai lainnya di Indonesia. Setidaknya, ini yang menjadi tanda bahwa keberadaan dari pesut atau sering disebut lumba-lumba air tawar ini populasinya dalam ancaman di habitat hidupnya. Sedihnya,  populasi dari pesut ini dari tahun ke tahun semakin berkurang.

Nelayan Sukadana tangkap dua pesut. Foto dok. M. Fauzi_Tribun Pontianak

Mamalia yang dikatakan unik ini tidak lain karena sebaran pupulasi mereka (pesut) tersebar terpisah-pisah di muara-muara sungai di Kalimantan. Pesut atau lebih dikenal dengan nama Pesut Mahakam yang merupakan subspesies pesut (Irrawaddy dolphin) habitat hidupnya adalah di muara-muara sungai Mahakam (Kalimantan Timur) dan Sungai Kapuas (Kalimantan Barat). Sedangkan sebaran dari pesut dapat dijumpai juga di perairan Thailand dan Kamboja.

Pesut, lumba-lumba air tawar. Foto dok. Getborneo

Adapun ciri-ciri khusus dari  pesut adalah memilik bentuk tubuh lonjong (oval), kepala berbentuk bulat dan memiliki sirip punggung kecil yang biasa digunakannya untuk berenang. Sedangkan ukuran panjang dari pesut bisa mencapai hingga lebih dari dua meter dan berat mencapai seratus kilogram atau lebih.

Menurut data tahun 2005-2007 dari beberapa sumber menyebutkan, populasi dari mamalia dengan nama latin Orcaella brevirostris ini, yang tersisa diperkirakan kurang lebih 50-70 ekor saja saat ini. sedangkan berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2008-2014,  populasi lumba-lumba air tawar  di Trat, Thailand dan Koh Kong, Kamboja diperkirakan  tersisa 500 ekor. Itu punberkat konservasi yang dilakukan oleh kedua negara tersebut. (sumber IUCN Red List) 

Hingga saat ini, pesut  termasuk mamalia yang dilindungi oleh undang-undang, berdasarkan UU no. 5 tahun 1990, tentang Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem. Selain itu juga berdasarkan PP no. 7 tahun 1999, tentang Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. Sedangkan dalam daftar IUCN Red list 2016 memasukan pesut dalan daftar Vulnerable-VU (Rentan) atau resiko rendah. Namun bukan tidak mungkin, mamalia ini bisa saja naik statusnya menjadi terancam atau sangat terancam apabila ancaman terus berlangsung seperti diburu, bom ikan atau di jaring (pukat) atau akibat banyaknya sampah di muara-muara sungai bisa saja mengancam hidup dari mamalia ini yang bisa tercemar dan mati.

Info tentang status Pesut. Data dari IUCN dan Foto capture. Dok. Petrus Kanisius

Status IUCN Irrawaddy dolphin (Pesut). Sumber data dari IUCN

Lalu lintas yang sibuk di muara-muara sungai dan semakin mendangkalnya sungai karena semakin berkurangnya luasan tutupan hutan menyebabkan erosi dan pendangkalan sungai menjadi ancaman serius dari  pesut ini. Terjadinya pendangkalan sungai pun tidak jarang menjadi semakin berkurangnya ikan dan udang yang tinggal diwilayah tersebut sehingga sumber makanan dari pesut semakin terbatas. Tidak hanya itu, jaring (pukat) nelayan yang dipasang untuk mencari ikan juga menjadi ancaman  mamalia ini.

Semoga saja lumba-lumba air tawar ini bisa tetap ada, menjaga dan melindungi. Selain itu juga, berharap pesut terbebas dari berbagai ancaman yang ada. Mengingat, pesut yang tidak lain maskot dari kota Kalimantan Timur ini tidak punah serta lestari hingga nanti. Semoga...

Monumen Pesut Mahakam. foto dok. Wikimedia

Sumber tulisan dan bahan bacaan, dari berbagai sumber.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline