Sama halnya dengan manusia, orangutan juga memiliki rumah. Namun, rumah dari orangutan disebut sarang. Manusia juga memiliki model dan tipe rumah, orangutan juga memiliki tipe-tipe (jenis posisi) yang disebut sarang sebagai tempat hidup, berlindung, makan, minum dan beristirahat mereka di hutan.
Satwa endemik ini dikenal sebagai makhluk hidup Aboreal (satwa yang menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya di atas pohon untuk makan, minum, istirahat dan tidur di sarang) dan orangutan membuat sarang setiap harinya pada saat sore ataupun malam ketika mereka tidur.
Adapun sarang dari orangutan yang wilayah hidupnya di Indonesia, hanya ada di hutan hujan Kalimantan dan Sumatera. Sarang dari orangutan memiliki model (posisi) dan kelas berdasarkan umurnya sarang.
Tipe-tipe tidak lain adalah model (jenis atau posisi sarang). Untuk pembuatan sarang, biasanya orangutan memiliki jenis dan posisi masing-masing berdasarkan kebiasaan dan kesukaan mereka (orangutan).
Klasifikasi yang diberikan oleh Schaik dan Idrusman, tahun 1996, mengenai tipe/posisi sarang:
- Posisi I: Posisi sarang terletak di dekat batang pohon utama,
- Posisi II: Sarang berada di pertengahan atau di pinggir percabangan tanpa menggunakan pohon atau percabangan pohon lainnya,
- Posisi III: Pohon terletak di puncak pohon,
- Posisi IV: Sarang terletak diantara dua cabang atau lebih dari tepi pohon yang berlainan. (Sumber data dari orangutan centre). Bahkan orangutan dapat membuat dua hingga tiga sarang setiap harinya.
Tetapi ada juga orangutan yang bersarang di tanah. Biasanya orangutan yang bersarang di tanah adalah orangutan sudah tua. Dengan kata lain, orangutan yang bersarang di tanah karena mereka tidak bisa lagi memanjat karena faktor usia.
Orangutan biasanya mematahkan ranting-ranting dan daun menyusunnya untuk dijadikan sarang. Adapun pohon tempat bersarangnya orangutan antara lain adalah pohon medang, meranti, ubah, kayu malam (kayu arang), jambu-jambuan, durian hutan, kayu kempas (kompas), kayu punak, ficus (kayu ara), kayu rengas dan terkadang pula orangutan membuat sarang di pohon kayu belian (kayu besi). Biasanya, ketebalan dari sarang orangutan, kurang lebih 40-50 cm.
Adapun kelas sarang orangutan adalah Tipe sarang A, tipe sarang B, tipe sarang C, tipe sarang D dan tipe sarang E.
Bagaimanakah Tipe Sarang Orangutan yang Dimaksud?
Tipe Sarang A: Sarang orangutan A adalah tipe sarang orangutan yang masih baru. Daun-daunnya baru dibangun atau sarang masih baru dan daun-daunnya masih hijau. Biasanya sarang tipe A ranting kayu yang dijadikan sarang masih baru, belum layu. Sarang biasanya masih baru, usianya dibangun kurang dari satu hari hingga 3 hari,
Tipe Sarang B: Sarang orangutan tipe sarang B, biasanya sebagian daun hijau di dalam sarang sudah mulai mengering. Otomatis ketebatalan sarang berkurang. Usia sarang biasanya berusia ± 1 minggu.
Tipe Sarang C: Walaupun sarang masih hijau, tetapi daun dari sarang sudah mulai gugur. Usia sarang ± 2 minggu.