Lihat ke Halaman Asli

Petrus Kanisius

TERVERIFIKASI

Belajar Menulis

Hujan

Diperbarui: 24 Oktober 2016   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rinai Rintik (hujan). Foto dok. Klinik Fotografi KOMPAS

Rinai rintik gemericikmu telah jatuh menyentuh bumi.

Tanda laksa penyejuk sanubari segala bernyawa.

Penghapus dahaga,

Diantara derita luka sebab,

 Tampungan yang  kosong kini tak lagi muat hingga mengalir tiada batas hingga mengapung.

Di seberang butiran-butiran terjatuh ditadah, menadah.

Kendi, ember, guci para petani terisi berharap semai bersemi.

Pengobat rindu di padang gersang kering kerontang,

Layu tersirami, menyiram, memupuk, menyejuk di tengah pongah gersang di padang ilalang termakan belalang dari sisa-sisa bara yang memanggang.

Gemericik deras, gerimis menembus batas logika.

Gerutu bercampur riang para penabur berhenti meniti teliti asa menuai panen berlimpah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline