Foto orangutan yang sedang memanjat kayu ara atau pohon beringin (Ficus) di Kawasan Taman Nasional Gunung Palung. Orangutan itu bernama Net. Kegagahannya Net memanjat pohon itulah yang berhasil diabadikan seorang fotografer satwa liar (alam liar) Tim Laman dan foto tersebut mengantarkan Pak Tim, demikian dia disapa sehari-hari menjadi pemenang fotografer satwa liar tahun 2016.
Mengabadikan banyak foto tentang keindahan alam dan satwa memang telah lama dilakoni oleh Tim Laman. Beberapa tempat di dunia seperti Brasil, Madagaskar dan beberapa tempat lainnya tidak luput dari kunjungan Tim Laman demi untuk mendapatkan foto-foto indah dan terbaik alam liar. Tidak terkecuali Indonesia, lebih khusus untuk mengunjungi Taman Nasional Gunung Palung yang letaknya di dua Kabupaten (Ketapang dan Kayong Utara), Kalbar. Di Gunung Palung, ada beberapa foto dan video terbaik yang didapatkan oleh Tim Laman tentang kehidupan satwa liar, di antaranya foto hutan, orangutan dan satwa lainnya. Cerita tentang Orangutan on the Edge (Orangutan Diambang Kepunahan), lihat di sini.
Di tempat lainnya di Indonesia, tepatnya di Papua pada awal tahun 2015, Tim Laman juga berhasil mendokumentasikan foto-foto yang cantik tentang kehidupan burung surga (burung cendrawasih).
Atas kerja kerasnya bahkan pada tahun 2009, Tim Laman meraih penghargaan di antaranya adalah termasuk penghargaan tertinggi dari Amerika Utara Nature Photography Association pada tahun 2009 - "Outstanding Nature Photographer". (Sumber dari Biography Tim Laman). Selain itu juga, melalui sepuluh foto alam liarnya Tim mendapat pengakuan dan penghargaan dari BBC Wildlife Photographer of the Year dan pada tahun 2016, Tim Laman kembali menjadi pemenang fotografer satwa liar tahun 2016.
Timothy Gordon Laman atau lebih dikenal dengan nama Tim Laman adalah seorang fotografer dari National Geographic. Bermula pada tahun 1987-1988, Tim Laman yang kala itu adalah seorang peneliti dari Harvard University (USA) dan melakukan penelitian di Taman Nasional Gunung Palung. Ada juga peneliti lainnya seperti Campbell Owen Webb, dari Dartmouth College (UK) melakukan penelitian (1991-sekarang), Andrew John Marshall, dari Harvard University dan Michigan University (USA) melakukan penelitian dari (tahun 1996-sekarang).
Selain itu ada juga Cheryl Denise Knott, dari Boston University (USA) melakukan penelitian dari tahun (1991-sekarang). Mereka masih rutin untuk selalu berkunjung dan masih aktif meneliti di hutan hujan, Taman Nasional Gunung Palung (TNGP), lebih tepatnya di Stasiun Riset Cabang Panti.
Pria dengan tinggi hampir dua meter dan berusia lebih separuh baya (55 tahun) tersebut hampir dipastikan selalu berkunjung ke Taman Nasional Gunung Palung setiap tahunnya. Ia selalu menyempatkan diri datang bersama dengan istrinya Cheryl Denise Knott (Cheryl Knott, 53 tahun) yang juga seorang peneliti tentang orangutan di Gunung Palung, sekaligus juga sebagai Direktur Eksekutif Yayasan Palung (GPOCP). Tidak jarang pula mereka (pasangan Tim dan Cheryl) membawa serta kedua anak mereka Jessica Laman dan Russell Laman.
Selamat menjadi pemenang Fotografer satwa liar tahun 2016 Pak Tim, semoga di tahun-tahun mendatang berhasil lagi mendokumentasikan satwa-satwa yang endemik di alam liar dan boleh kembali menjadi pemenang. Mengingat, degan meneliti, mendokumentasikan dan merekam satwa endemik mudah-mudahan semakin menimbulkan kecintaan bagi semua untuk menjaga dan melindungi segenap satwa yang endemik dimuka bumi ini. Amin... Semoga saja...
Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H