Asyiknya belajar bersama, setidaknya itulah yang kami rasakan saat kami belajar tentang radio bersama Relawan Bentangor untuk Konservasi (REBONK) dan peserta undangan dari Yayasan ASRI. Kegiatan tersebut diadakan di Kantor Bentangor, Yayasan Palung di Desa Pampang Harapan, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar, kegiatan dilaksanakan pada Sabtu hingga Minggu (17-18/9/ 2016), kemarin.
Dalam kata sambutannya, Edward Tang, selaku koordinator Pendidikan Lingkungan dan Media Kampanye mengatakan, adapun tujuan dari pelatihan tersebut tidak lain adalah pertama, Meningkatkan pengetahuan peserta dalam bidang lingkungan hidup. kedua, Melatih perserta pemula untuk bisa melakukan siaran di radio-radio lokal dan untuk meningkatkan peran serta relawan konservasi untuk dapat mendukung program kampanye Yayasan Palung, dan radio lokal Kabupaten Kayong Utara.
Pelatihan radio tersebut, mengetengahkan materi-materi dasar tentang radio. Salah satunya adalah materi tentang visi dan misi penyiaran radio di Indonesia lebih khusus di daerah. Selanjutnya juga materi tentang teknik dasar siaran radio, pembuatan skript radio praktek sekaligus juga produksi siaran radio. Para pemateri menekankan kepada peserta pelatihan radio sebaiknya sesuai dengan skript (naskah) agar peserta saat siaran tidak terpaku kepada naskah, bukan menulis untuk membaca, tetapi menulis untuk berbicara.
Kegiatan pelatihan radio tersebut menghadiri narasumber atau pemateri dari Kabid Kominfo Dishubkominfo KKU, bapak Lahwan. Bapak Lahwan sekaligus juga sebagai ketua Radio Kayong Utara (RKU), radio pemerintah daerah. Selain bapak Lahwan, hadir juga Pemateri Seperti Desi Kurniawati (dari Yayasan Palung sekaligus sebagai penyiar radio di Ketapang) dan Petrus Kanisius (dari Yayasan Palung).
Mengapa pelatihan radio diadakan di Kabupaten Kayong Utara?. Salah satu jawabannya di wilayah tersebut, saat ini telah berdiri radio RKU yang boleh dikatakan sebagai media baru yang ada bagi masyarakat dan saat ini jika boleh dikata memerlukan penyiar-penyiar baru sebagai sukarelawan untuk menyampaikan beragam arus informasi di daerah kepada masyarakat didaerah tersebut pula.
Sedangkan hasil yang diharapkan dari pelatihan radio tersebut, menurut Desi Kurniawati tidak lain sebagai ; Teori Penyiaran : Dalam proses penyiaran terori hanya menjadi dasar untuk menambah skill dan sebagai bahan dalam mempersiapkan sebuah siaran dan diperkirakan bahan ini harus dimiliki setiap penyiar hanya sekitar 30% dengan waktu belajar hanya dua kali pertemuan. Lebih lanjut menurut Desi, sapaan akrabnya mengatakan, praktek siaran terdiri dari kemampuan, warna vokal, dan jam terbang dalam melakukan penyiaran setidaknya harus memenuhi 70% nya. Dengan kata lain, peltihan ini untuk mengasah kemampuan menjadi penyiar dengan mengisi jam siaran yang berkerja sama dengan Radio Kabupaten Kayong Utara.
Sebanyak 20 orang peserta yang hadir dalam kegiatan pelatihan radio yang diadakan selama dua hari tersebut, mereka terdiri dari relawan dan dua orang peserta dari Yayasan ASRI ikut hadir dalam acara pelatihan radio atau lebih tepatnya belajar bersama tentang dasar-dasar radio yang diselenggarakan oleh Yayasan Palung.
Dalam kegiatan tersebut, terlihat antusias dari para peserta. Sebelum kegiatan berakhir, panitia dari panitia pelatihan (Hajeral, Suryandi dan Wawan Anggriandi) menyiapkan sertifikat untuk para peserta pelatihan radio.
Kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat sambutan baik dari para peserta pula, sebelum kegiatan berakhir, para peserta berfoto bersama. Mereka berharap semoga dilain waktu ada kegiatan serupa bagi mereka sebagai peningkatan kapasitas mereka sebagai relawan konservasi RebonK.
Petrus Kanisius- Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H