Lihat ke Halaman Asli

Petrus Kanisius

TERVERIFIKASI

Belajar Menulis

Payung Pelindung

Diperbarui: 22 Juli 2016   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi foto : Payung. dok. Forum Kompas

 

Luapan badai tak kunjung pergi, menanti payung pelindung. Hilang datang, silih berganti, bertubi-tubi mendera.

Haru biru membuncah membelah fatamorgana yang tak tertuai, ingin digapai tak sampai.

Payung pelindung, tak lain tentang hutan belantara. Rimbun rimba raya, telah berganti gersang berpadu semak padang ilalang

Belantara kian lenyap berbekas dimakan waktu,

Ditelan jaman,

Terkikis menjelang habis,

Karena?

Rebah, luluh layu kerontang hingga terpanggang oleh tingkah polah jengah tanpa malu prilaku.

Membakar kulit, tersengat mulai sekarat. Merawat, dirawat itu adaikan. Nyatanya?.

Payung pelindung?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline