Orangutan bernama Alfred yang mendiami hutan di sekitaran Stasiun Penelitian Cabang Panti, TNGP. Foto dok. Rizal Alqadrie.
Menyambangi hutan dan berjumpa secara langsung beberapa primata endemik (langka) mungkin menjadi dambaan kebanyakan orang. Nah, Berbagi kisah menarik dari seorang teman yang berkunjung (menyambangi) stasiun Penelitian Cabang Panti, TNGP sepertinya menarik juga untuk disimak. Adalah Rizal Alqadrie dari Yayasan Palung, selama satu pekan mengikuti aktivitas peneliti orangutan di Stasiun Penelitian Cabang Panti, di Taman Nasional Gunung Palung (TNGP).
Tepatnya tanggal 17-23 maret 2016, Ia berbagi kisah saat berjumpa dengan orangutan, kelempiau dan keindahan beberapa jenis tumbuhan yang menjadi pakan (makanan) kesukaan orangutan.
Aktivitas mengikuti orangutan dan satwa lainnya seperti kelempiau mereka lakukan dari subuh hingga senja menyapa.
Tidak hanya itu, keindahan dan menjelajahi hutan TNGP sungguh menyenangkan, ungkap rizal (31 tahun). Berbekal kamera, saban hari selama 5 hari merupakan waktu efektif melakukan aktivitas bersama para peneliti dari luar dan dalam negeri, kisal Rizal lagi.
Airnya jernih, air ini disebut dengan nama Air Putih yang letaknya di Cabang Panti, TNGP. Foto dok. Rizal Alqadrie
Berikut aktivitas sehari-hari Rizal saat berada di Cabang Panti;
Tanggal 17 maret 2016, berangkat dari Desa Semanjak menuju Camp Penelitian Cabang Panti (stasiun Riset Cabang Panti) TNGP. Lama perjalanan menggunakan perahu (sampan) kurang lebih 6 jam perjalanan untuk sampai di Camp Cabang Panti. Kegiatan berakhir pada tanggal 23 maret 2016. Selama berada di Camp Cabang Panti, terhitung selama 5 hari mengikuti aktivitas peneliti di TNGP
Hari pertama, hari jumat, tanggal 18 maret 2016 mengikuti tim peneliti OH (Orang Hutan), yang terdiri dari Toto dan Sapta (Asisten Peneliti) untuk mengikuti aktivitas orangutan. Para peneliti dan saya, mengikuti orangutan bernama Alfred. Aktivitas mengikuti orangutan tersebut dari 03.30 - 17.30 wib. Selama mengikuti orangutan tersebut, kami melihat aktivatas orangutan makan sebanyak 21 kali. Adapun makanan yang dimakan oleh orangutan Alfred tersebut adalah buah empening (Lithocarpus sundaicus),