Lihat ke Halaman Asli

Petrus Kanisius

TERVERIFIKASI

Belajar Menulis

(100Puisi) Puisi Alam Raya: Mengabarkan Rasa, Mengingat (Pengingat) Bumi Semakin Renta Tak Berdaya

Diperbarui: 18 Februari 2016   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pesan Alam Raya untuk Semua Penghuni Bumi. | Foto dok. Yayasan Palung"][/caption]Rinai rintik gemericik menghapiri menembus dahaga dalam nafas segala bernyawa
Membelah sunyi pekatnya kabut malam
Sorak sorai mulai terdengar jelas, mengabarkan suasana
Sayup-sayup terdengar menyapa keramaian mendongengkan menjelang terlelap dalam

Menyibak gelap mengalahkan cahaya;

Rimbun, rindang kini menjadi padang gersang, ilalang juga semak belukar
Sorak sorai, riuh rendah berceloteh menggema mengabarkan rasa, menyibak fakta realita
Rebah terkulai layu, tak berbekas dari waktu ke waktu entah kapan usai mendera berkelakar
Pengingat, penanda telah ada sebagai langkah
Lupa, sengaja lupa itu acap kali berkumandang juga latah

Menyemai, memupuk, menyiram juga menjaga itu sejatinya
Namun, itu berbalas sebaliknya
Ratap tangis derita, nafas terhenti itu lumrah tersaji
Sunyi sepi, menepi menanti upah tak berupa materi

Mengadu, menyadu prioritas
Berhadapan luas alam raya menjelang renta terkuli layu
Menumbuh rasa jika ada ikhlas
Menanti, merindu bila tak ingin tersedu.

 

Ketapang, Kalbar; 18/02/2016

By : Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline