Lihat ke Halaman Asli

Petrus Kanisius

TERVERIFIKASI

Belajar Menulis

Mata Acara Televisi Sudah Semakin Keluar Jalur dari Fungsinya sebagai Penyeimbang

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1401787383995842299

[caption id="attachment_327243" align="alignnone" width="320" caption="Televisi. Foto doc. http://ntaney-njio.blogspot.com"][/caption]

Setiap hari dan setiap jam mata acara televisi terus bergulir dan di suguhkan kepada masyarakat luas. Sudah pasti mata acara yang di suguhkan dapat dikatakan sudah mulai keluar dari jalurnya dari peran dan fungsi sebagai penyeimbang dan pemberi informasi.

Beberapa mata acara televisi memang masih menjadi pembawa informasi dan penyeimbang, namun banyak diantaranya malah menjadi sarana berlebihan untuk saling adu strategi dan ada mata acara hiburan yang semakin mengaburkan. Memang, televisi yang menjadi hak adalah sang pemilik. Kita tentu paham televisi telah merambah dunia bisnis dan musiman yang cenderung mengikuti jaman. Akan tetapi regulasi atau aturan sejatinya diindahkan malah di kesampingkan (dilanggar) dan yang terpenting adalah dampak bagi masyarakat kebanyakan (masyarakat umum) tentu ini yang menjadi dasar. Dengan jelasfungsi dan peran media haruslah mampu berimbang dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi khalayak ramai/ masyarakat umum. Saat ini, sepertinya/pastinya telah keluar jalur ( peran dan fungsinya sebagai penyeimbang).

Kenapa mata acara televisi sudah semakin keluar jalur dari fungsinya sebagai penyeimbang?.

Televisi Sekarang hanya menampilkan adu strategi jitu untuk Capres 2014, tentu sah-sah saja jika itu berimbang. Coba tengok iklan, acara/berita hampir selalu menampilkan berita hangat tetang percaturan dunia politik/ Perpolitikkan. Adu strategi, saling serang dengan sama-sama merasa paling ingin diakui, lempar dan membuatisu-isu yang saling sengit di suguhkan kepada masyarakat umum, saling menggali keburukkan masing-masing lawan politik dan lain sebagainya....

Mata acara hiburan yang semakin mengaburkan; Dapat dikatakan, hampir di seluruh mata acara di televisi swasta dari pagi hingga malam, setelah sugguhan berita/news dari masing-masing televisi yang bersangkutan pasti menyuguhkan mata acara hiburan di atas rata-rata.Dari semua mata acara tersebut ada sedikit banyak yang tampaknya berlebihan/kurang berkenan. Ada adu goyang/ joget berlebihan sejatinya sangat rentan dengan nasib anak-anak jika mereka menonton atau secara tidak sengaja menonton. Tidak hanya itu, buka-bukaan rahasia melalui acara khusus para artis dan masih banyak lagi yang lainnya yang kecenderungannya mengajak/mengajari untuk mengikuti seolah-olah sudah menjadi tradisi baru.

Acara joget-joget heboh yang terbilang sangat panjang rentang waktunya 4-6 jam, pada hal dalam regulasi hanya memberikan waktu normal 1-2 jam saja dalam sebuah suguhan mata acara hiburan.

Lalu yang menjadi pertanyaannya adalah dimana peran dan fungsinya untuk pemberi informasi yang berimbang, pemberi pendidikan dan apa yang menjadi kekhawatiran?.

Informasi yang berimbang berubah menjadi informasi yang semakin membuat masyarakat kebingungan (apa informasi tersebut akurat lagi ?) terkadang membuat banyak yang malah semakin mengaburkan informasi karena informasi telah bercampur kepentingan-kepentingan. Sedikit mata acara yang sesungguhnya memberikan pendidikan/ mengajarkan hal-hal atau realita pendidikan saaat ini, informasi budaya, lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat selebihnya adalah mata acara politik dan bisnis.

Memang, media tidak bisa hidup tanpa iklan dan kepentingan-kepentingan. Akan tetapi agaknya media terlebih khusus televisi telah berubah haluannya atau dapat dikatakan sudah keluar dari jalurnya sebagai pemberi manfaat (penyeimbang) bagi masyarakat.

Sudah pasti sebuah kekhawatiran ada dan sangat terasa ketika anak muda menelan mentah-mentah acara yang di suguhkan tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Peran orang tua begitu penting akan tetapi orangtua pun tidak sepenuhnya harus mendampingi anak-anak mereka menonton. Belum lagi di tambah pola perilaku anak-anak sekarang yang cenderung tidak mau diawasi saat menonton mereka. Sebaiknya sich jangan ada televisi atau jangan menonton televisi jika demikian. Tetapi bisa kah?. Informasi setiap bergeraknya jarum jam selalu ada dan berkembang demikian juga dengan kebutuhan informasi yang terus ada dan terus menyampaikan.

Mudah-mudahan saja, para pemilik televisi dan awak medianya untuk dapat memperbaiki mata acara yang di suguhi saat ini sedikit banyak menjadi kekhawatiran dan keresahan banyak orang. Sebuah harap tentunya jika media televisi bisa memperbaiki mata acara dengan kebijaksanaan bukan mendewakan keuntungan dan trend, bukan pula menjerumuskan. Besar harapan agar televisi mampu menjadi media yang berimbang dan netral (tidak memihak)/ apa adanya dan tetap menjadi pilihan. Semoga...

By : Petrus Kanisius “Pit”- Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline