Lihat ke Halaman Asli

Pawang Buaya Vs. Buaya Putih Pemangsa Manusia

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

By Hendra Subrata

Sepanjang sungai Kapuas di Kalimantan Barat, terutama di bagian pedalamannya banyak terdapat buaya putih.Ukuran merekapun panjang dan besar.

Mereka berkembang biak dengan cepat dan hidup bersaing dengan manusia.Habitat mereka dirusak ( dengan pembabatan hutan bakau ), sungai sungai dijadikan tambak ikan /udang.Mereka jadi kelaparan.

Danmanusia juga merebut habitat mereka.Manusia membangun rumah di pinggirsungai.Ketika mereka mandi di sungai, buaya putihpun mengintai dan memangsa mereka.

Ketika sanak saudara mandi di sungai dan tidak kembali, kemungkinan besar adalah sudah menjadi korban santapan buaya putih. Oleh karena itu, manusiapun mengadakan pembalasan.

Maka diundanglah pawang buaya.Biasanya, mereka adalah penduduk biasa.Mereka bukanlah lelaki bertubuh tinggi besar dan kuat.Mereka adalah manusia dengan postur tubuh kecil pendek kurus.Bagaimana mereka bisa menangkap buaya raksasa ? Mereka hanya berdua dengan menggunakan sampan, pancing khusus dari besi behel, umpan ayam hitam dan tali.Mereka stand by di tempat terjadinya peristiwa di malam hari jam : 24:00.Biasanya mereka membekali diri dengan doa.Ada perjanjian yang tidak tertulis, yaitu: hanya buaya pemangsa manusia tersebut yang akan memakan umpan yang dipasang.Biasanya, tidak lebih dari tiga hari, buaya tersebut akan memakan umpan ayam hitam tersebut.Setelah terpancing, pawangpun mengikat moncongnya dan menariknya ke pinggir sungai.

Di pinggir sungaipun sudah menunggu sanak saudara dan masyarakat setempat yang akan membuka perut buaya tersebut.Tidak pernah meleset.Buaya tersebut adalah buaya pemangsa manusia.Di dalam perut biasanya ditemukan potongan tubuh manusia…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline