Siang itu aku sedang berlibur ke Jawa Timur Park 1 Malang. setelah paginya menikmati beraneka ragam permainan yang ada, diantara : tornado, coaster, rumah hantu, kerajaan hantu dan sebagainya. perutku mulai mengerang kelaparan, dengan kupon makan yang telah disediakan panitia family gathering tempatku kerja hanya cukup untuk membeli makan saja. wah tidak afdol dong kalau hanya makan saja tanpa minum sebagai penutupnya. Jadi mau tidak mau aku harus beli voucher untuk beli minuman, tentunya itu sudah memakai uangku sendiri. Setelah patungan untuk beli voucher itu aku langsung menuju kedai minuman yang khusus menjual beraneka ragam minuman, entah teman - teman pesan apa saja yang jelas aku memesan black coffee alias kopi hitam. setelah menunggu bebeapa saat coffee pesananku telah sampai ditanganku dan langsung ku terbangkan ke tempat dudukku dan teman - teman. Aku langsung menyantap makananku yakni sate ajem ( bahasa madura ), karena disini sate madura sangat terkenal sekali. sayangnya waktu makan aku tidak memakai baju kebanggaan Madura hehehe... yah emang aku bukan orang Madura sih jadi aku hanya memakai kemeja biasa. tusuk demi tusuk sate itu telah kulibas habis tak bersisa dan spido perutku telah menunjukkan fuel. Tercium bau coffe pesananku tadi, baunya sangat menggugah selera tapi setelah stetes coffe itu sampai di indera perasaku terasa hambar tidak seperti yang kuduga dan tidak sbanding dengan harganya Rp. 7000. wah ini coffee kok tanpa gula ya. ini mah kalau di warung - warung duaribu saja sudah dapat coffe yang enak. Tapi sudahlah ini jadikan saja sebagai pengalaman yang tidak boleh terulang. mungkin ini karena ada di tempat wisata jadi tidak heranlah kalau semua barang serba mahal.
Masih terngiang-ngiang dalam benakku pada kopi tadi. "kalau dirumah dengan uang tujuh ribu, aku sudah dapat makan plus minumnya" feelingku. yang mahal belum tentu enak dan nyaman dan itu tergantung bagaimana kita menyikapi dan taste anda. Belum tentu juga kopi yang saya beli tadi tidak enak juga bagi orang lain, karena banyak penikmat kopi yang beragam pada kesukaan rasanya. ada yang suka pahit, ada pula yang suka kopi manis. Sebut saja pak Yazid, beliau adalah guru saya waktu saya mondok dulu. Waktu saya sekolah dulu beluai pernah berkata kalau beliau lebih suka menikmati kopi yang ampasnya itu sampai separuh cangkir, tidak terbayangkan rasanya. Menurut beliau itulah kopi yang enak karena rasa kantuk jadi hilang karena pahitnya itu mungkin. Lantas bagaimana dengan anda yang juga penikmat kopi?
Oleh : Tlo Ahonk ( Yasser Hudaya )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H