Lihat ke Halaman Asli

Tutorial Lengkap SVN2

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Struktur folder repository Setelah repository selesai dibuat, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan struktur folder dari repository. Struktur folder ini sangat penting untuk diperhatikan, karena struktur folder yang rapi dan jelas dapat memudahkan pengguna mengerti isi repository hanya dengan melihat struktur dan nama folder. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan oleh user, misalnya commit ke folder yang salah. Secara umum folder dalam repository dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Trunk, dimana semua kode program yang masih dalam tahap pengembangan berada 2. Tag, pada beberapa event tertentu kita perlu menandai repository dan membuat titik yang jelas dimana kita bisa mengembalikan kondisi kode program dengan mudah. Misalnya rilis aplikasi ke QC, rilis aplikas ke publik atau menginstal program ke lingkungan production. 3. Branch, jika kita ingin bekerja secara paralel, misalnya ada satu tim kecil pengembang yang melakukan bug fixing dan tim yang lain tetap menambahkan fitur baru ke folder trunk, kita perlu satu folder terpisah untuk bekerja, folder untuk memenuhi kebutuhan ini disebut sebagai branch. Untuk membuat ketiga folder tersebut sangat mudah, buka kembali repo-browser dengan URL repository yang baru saja kita buat tadi. Lihat bagian sebelumnya untuk mengetahui langkah-langkah membuka repo-browser. Setelah repo-browser terbuka, maka kita siap untuk membuat folder baru, ikuti langkah-langkah berikut ini: 1. Klik kanan didalam repo-browser untuk menampilkan context menu, pilih menu create folderSetelah itu akan muncul jendela input untuk memasukkan nama dari folder yang baru saja dibuat. Masukkan tiga buah nama folder yang sudah kita definisikan sebelumnya: trunk, branch dan tag

Setelah repository sukses dibuat dan struktur folder repository telah siap, hal berikutnya yang perlu kita lakukan adalah menentukan struktur folder untuk project kita. Kita melakukan ini dengan cara yang sedikit berbeda dengan ketika kita membuat struktur folder repository. Import folder Setelah kita menginstal TortoiseSVN, membuat repository, mengorganisasi folder repository dan menyiapkan folder lokal sebagai tempat kerja kita, maka semua kebutuhan untuk bekerja dengan Subversion sudah siap. Langkah berikutnya adalah menghubungkan antara repository dengan folder kerja kita, proses ini dikenal dengan Checkout. Sesuai dengan aturan yang telah disepakati, semua perubahan dan penambahan fitur baru terhadap program dilaksanakan di folder trunk, sehingga checkout akan dilakukan terhadap folder ini. Untuk melakukan checkout, munculkan windows explorer context menu dengan melakukan klik kanan di jendela sebelah kanan dari windows explorer, kemudian pilih menu SVN checkout, selanjutnya akan muncul jendela SVN checkout seperti berikut ini:

Isikan URL file:///d:/svnrepo/dataviewer/trunk sebagai folder yang akan kita checkout. Setelah proses checkout selesai, maka folder d:my pojectdataviewer sudah siap kita gunakan. Hal ini ditandai dengan berubahnya isi context menu dari windows explorer, dimana sekarang muncul menu svn commit dan svn update menggantikan menu svn checkout, selain itu akan ada sebuah folder hidden baru bernama .svn yang berisi informasi keterhubungan antara folder lokal dan folder repository. Langkah selanjutnya adalah mengimport folder-folder yang telah kita buat sebelumnya ke dalam repository dengan cara memilih menu svn commit.

Setelah proses commit selesai dilaksanakan icon folder akan berubah seperti dibawah ini untuk menandakan bahwa folder tersebut adalah folder lokal yang terhubung dengan repository.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline