Lihat ke Halaman Asli

Guru Menjemput Murid, Adakah?

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seorang murid atau peserta didik tidak masuk sekolah, apakah yang di lakukan seorang guru?? Bertanya, menengok ke rumah atau yang lainnya. Tapi, adakah seorang guru yang menjemput muridnya yang tidak masuk sekolah (bolos)???

Jawabannya ada, di kampong Pesawahan (kampungnya Tasripin, yang mengurus 3 adiknya) ada sebuah sekolah lanjutan tingkat pertama berupa Madrasah Tsanawiyah. Di sekolah ini tak ada guru yang lulusan S1, melainkan gurunya anak-anak desa yang sekolah setingkat menengah di Pendidikan Layanan Khusus Menengah Boarding School ‘mbangun Desa’,karena tidak ada guru lulusan S1 yang mau mengajar di sekolah ini.Pada awalnya ada kurang lebih 20 (dua puluh) orang guru yang daftar untuk jadi guru tapi, setelah melihat lokasinya yang jauh dari pusat desa, ke 20 guru tersebut mundur.

Nama sekolahnya Madrasah Tsanawiyah PAKIS, yang sekarang muridnya berjumlah 22 (dua puluh dua) terdiri dari kelas VII dan VIII. Bila di sekolah formal, mungkin bila ada murid yang bolos akan di biarkan saja, tapi beda halnya dengan di MTs PAKIS. Jika muridnya tidak masuk sekolah, dan tidak ada  alasannya maka gurunya akan berkunjung ke rumahnya untuk menjemput murid tersebut untuk masuk sekolah.

Tak ada sebutan PAK atau IBU GURU di sekolah ini, karena kami (pendamping belajar/guru) umurnya tidak terpaut jauh dari peserta didiknya, paling terpaut 3 – 4 tahun. Jadi para peserta didik memanggil kami dengan sebutan Mas, Mba atau Kang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline