Mulut mentari terbenam
Mengigit lapisan gunung Ilemandiri
Sebutir bintang kanak-kanak
Lolos menyelinap melintasi biru
Di pancang Larantuka
Suluh menjaring pelupuk mata
Arus gonsalu yang gelap
Membias riak penuh cahaya
Kota Reinha diselimuti temaram malam
Canda tawa tenggelam dalam keheningan
Mengisar Rosario di ambang waktu
Di mezbah Tuan Meninu,bak doa bunga mekar abadi.
Sejenak sepanjang bola mata yang tenang
Lentik jelita menyentuh ke palung jiwaku
Terlambat senyum menyulam harapan
Relung merangkai doa menggantung haru......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H