Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Pentingnya Pengetahuan Ekologi dalam Mitigasi Bencana

Diperbarui: 3 September 2024   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengetahuan Ekologi dalam Mitigasi Bencana (pribadi)

Yayasan Tali Simpul Negeri menggelar pelatihan dasar tanggap darurat bencana di Makassar. Kegiatan ini digelar sebagai upaya menguatkan kapasitas dan pengetahuan para relawan bencana khususnya yang berkaitan dengan bencana ekologis.

Puluhan perwakilan relawan tanggap bencana dari berbagai organisasi se-Sulawesi Selatan begitu antusias mengikuti kegiatan pelatihan dasar mitigasi bencana, pada Sabtu, 31 Agustus 2024. Yayasan Tali Simpul Negeri sangat fokus pada edukasi relawan, mengingat ilmu pengetahuan kerelawanan sangat beririsan dengan dinamika sosial dan ekologis yang kompleks di lapangan.

Hadir sebagai narasumber pada pelatihan tersebut, aktivis dan pegiatan lingkungan, Anis Kurniawan.

Di hadapan peserta, Anis yang juga direktur Klikhijau membahas tentang perspektif ilmu lingkungan dan upaya mitigasi bencana.

Menurut Anis, bencana ekologis di masa depan akan semakin intens terjadi karenanya perlu sinergitas multipihak termasuk peran strategis para relawan tanggap bencana.

"Relawan tanggap bencana berada di garda terdepan saat terjadi bencana. Dengan situasi dan dinamika di lapangan yang kompleks, relawan perlu pemahaman holistik mengenai aspek-aspek penting antara bencana dan permasalahan lingkungan hidup," katanya.

Hal tersebut penting mengingat sebagian besar bencana yang terjadi ada kaitannya dengan tindakan ataupun kebijakan pengelolaan lingkungan hidup.

"Oleh sebab itu, para relawan sejatinya dapat bertindak sebagai "komunikator lingkungan" yang baik. Setiap bencana terjadi seperti banjir, tanah longsor dan lainnya, tentu ada banyak pembelajaran yang menarik direfleksikan. Dengan demikian, kita dapat memetik pembelajaran dari setiap bencana," jelas kandidat doktor Ilmu Lingkungan Unhas ini.

Anis menambahkan, pentingnya menggali pengetahuan lokal masyarakat mengenai kebencanaan dan pelestarian lingkungan. Ia mencontohkan bagaimana spesies tertentu yang lenyap di satu kawasan akan menjadi indikator sebuah bencana akibat ketidakseimbangan ekologis.

"Alam semesta adalah sumber pembelajaran terbaik bagi manusia. Leluhur kita sejak dahulu menjadikan alam semesta sebagai indikator lingkungan dan indikator terjadinya bencana. Mereka menjaga keseimbangan alam dengan tidak merusak spesies apa pun di alam. Mengapa? Karena setiap spesies akan saling menopang dalam keberlangsungan dan harmoni kehidupan di bumi," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline