Preservasi arsip merupakan proses untuk melindungi dan memelihara dokumen-dokumen kuno dan rekaman penting agar tetap aman dan dapat diakses dalam jangka waktu yang lama.
Ini melibatkan penyimpanan dalam kondisi yang sesuai, pemeliharaan, dan sering kali digitalisasi untuk memperpanjang umur arsip dan memudahkan aksesibilitasnya.
Sedangkan restorasi arsip adalah proses untuk memperbaiki atau mengembalikan kondisi fisik arsip yang rusak atau mengalami kerusakan. Tujuan utamanya untuk memulihkan integritas dan ketersediaan informasi yang terdapat dalam arsip tersebut.
Proses restorasi dapat melibatkan berbagai tindakan, termasuk pembersihan, konsolidasi, perbaikan, dan pemulihan struktur fisik, serta pemulihan isi atau konten yang terdapat dalam arsip.
Restorasi arsip dilakukan oleh para profesional yang terlatih dalam bidang konservasi dan restorasi, dan seringkali membutuhkan penggunaan teknik dan bahan khusus untuk memastikan bahwa arsip dipulihkan dengan tepat dan tetap terjaga nilainya.
Untuk merestorasi arsip, khususnya arsip-arsip kuno, menempuh beberapa langkah-langkah meliputi melakukan pemeriksaan awal terhadap kondisi arsip untuk menentukan tingkat kerusakan dan jenis restorasi yang diperlukan.
Kemudian mengkategorikan arsip berdasarkan tingkat kerusakan dan jenis material untuk menentukan pendekatan restorasi yang tepat. Lantas bersihkan arsip dari debu, kotoran, dan kontaminan lainnya menggunakan teknik yang sesuai dengan jenis materialnya.
Lakukan langkah-langkah untuk menghentikan kerusakan lebih lanjut, seperti menghentikan proses degradasi atau mengamankan bagian yang rapuh. Lakukan perbaikan fisik terhadap kerusakan yang terjadi, seperti retak, robek dan lain sebagainya.
Kembalikan arsip ke kondisi penyimpanan yang aman dan sesuai, seperti menggunakan bahan penyimpanan yang asam dan lignin-free. Dokumentasikan semua langkah yang diambil selama proses restorasi untuk referensi dan pelacakan masa depan.