Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Aksi Tanam Pohon Serentak Se-Indonesia, Komitmem Pemerintah Turunkan Emisi

Diperbarui: 3 Januari 2024   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi Tanam Pohon Serentak se-Indonesia, Komitmen Pemerintah Turunkan Emisi (foto: Humas p3E Sulawesi dan Maluku)


Dalam rangkaian momentum  Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) serta Bulan Menanam Nasional (BMN) Tahun 2023.

Serentak se Indonesia melaksanakan penanaman pohon. Kegiatan sesuai arahan Presiden Republik Indonesia untuk melakukan penanaman pada musim penghujan di tahun 2023/2024.

Kegiatan ini berlangsung di Dusun Waruwe, Desa Harapan, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sabtu 30 Desember 2023 kemarin.

Pemilihan lokasi penanaman karena termasuk salah satu sasaran Forestry and Other Land Uses (Folu) Net Sink 2030. Hal tersebut merupakan komitmen Pemerintah dalam upaya menurunkan emisi.

Menindaklanjuti hal diatas, Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Legislasi, Legal dan Advokasi Dr.Ilyas Asaad didampingi Sekda Barru Dr.Abustan serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, M.T  hadir melaksanakan penanaman pohon bersama masyarakat.

Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Legislasi, Legal dan Advokasi Dr.Ilyas Asaad melakukan penanaman pohon (Foto: Humas P3E SuMa)


Sambutan seragam Menteri LHK, Siti Nurbaya yang dibacakan Dr.Ilyas Asaad menyampaikan bahwa penanaman serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan Iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL).

Ilyas menjelaskan bahwa langkah ini sebagai upaya membangkitkan semangat motivasi, menggerakkan seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menanam dan memelihara pohon.

"Dunia tengah menghadapi 'triple planetary crisis' yaitu, perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi. Dalam situasi krisis seperti ini, kita harus mengedepankan paradigma kolaborasi dan kerjasama," pesan Ilyas Asaad.

Dampak perubahan iklim telah nyata kita rasakan baik di tingkat tapak, regional dan global, antara lain, keterlambatan musim tanam, terjadinya gagal panen peningkatan wabah dan hama tanaman, penurunan produktivitas tanam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline