Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Merah Putih dengan Segala Maknanya

Diperbarui: 30 Agustus 2023   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merah Putih menghias sebuah toko kelontong pinggir jalan raya (dokpri/subhan)

Merah putih lambang perwira, berkibar gagah perkasa menghias langit biru satu bulan lamanya, ditambah umbul-umbul warna warni menambah semaraknya bulan Agustus.

Pemilihan Merah Putih pada bendera Indonesia bukan hanya sebatas pilihan warna. Kibarannya bukan tanpa makna. Sungguh mendalam makna filosofis yang terkandung pada Bendera Merah Putih. Melalui dua warna tadi, sejuta nilai ingin disampaikan pada seluruh anak negeri ini.

Begitu memasuki bulan Agustus, merah putih warna paling mendominasi menghias rumah-rumah, emperan toko kelontong pingir jalan, gedung-gedung perkantoran bahkan lautan mulai berhias warna merah putih.

Uniknya, warna merah putih juga melekat pada alat bantu jalan seseorang yang kurang beruntung, sebut saja tunawisma atau pengemis berbentuk seperti gerobak kecil dengan roda dibawahnya. Sayangnya, selesai bulan Agustus tiada lagi warna merah putih, sudah bercampur jingga, ungu, biru, kuning, hijau, coklat dan abu-abu.

Warna merah putih menghias kursi roda salah seorang tunawisma (dokpri/subhan)

Nilai filosofis tersebut warna merah putih itu ibarat sebatang tubuh manusia, harmonisasi darah merah dan darah putih menjadikan tubuh mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik (sehat). Tatkala sistem kerja darah merah dan darah putih tak lagi "harmonis" akan menimbulkan berbagai penyakit.

Warna merah putih mengandung makna "sumpah setia" sejak tubuh dialiri oleh merahnya darah (hidup) sampai kematian (putih tulang belulang), hingga akhir menutup mata.

Berkibarnya bendera merah putih di angkasa memberikan makna tingginya cita-cita dan martabat bangsa Indonesia. Kibaran sang merah putih pertanda menyatu dengan alam dan hidup harmonis dengan semesta. Kibarannya disebabkan adanya angin dari alam yang terjaga. Bayangkan, apabila tidak ada hembusan angin, bendera tidak akan berkibar. Ibarat kehidupan makhluk hidup tanpa oksigen bakalan mati.

Bendera merah putih merupakan wujud sumpah setia anak bangsa Indonesia. Selama hayat masih dikandung badan, bakti untuk negeri yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kertoraharjo akan terwujud. Wujud kesyukuran yang tiada henti kepada keagungan Alloh SWT, sang pemilik hidup dari semua makhluk hidup maupun mati.

Engkau telah berkibar gagah di menghias Indonesia selama 78 tahun. Banyak catatan yang akan engkau torehkan. Tinggal bangsamu yang berkaca pada apa yang telah dilakukan dalam mengisi kemerdekaan ini. Bila tersisa rasa malu, kibaranmu akan semakin membahana dan perkasa selamanya. Tapi, tatkala rasa malu tak lagi tersisa, kibaranmu hanya akan menyisakan kepiluan tertunduk malu melihat kesenjangan hidup yang terjadi.

Tinggal kita yang bisa menjawabnya. Akankan Sang Merah Putih tinggal sebatas simbol bisu tanpa pesan, berkibar tak tau haluan. Atau kibarannya mengandung sejuta nilai yang patut dipedomani bila masih ada rasa kebangsaan dalam dada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline