Selain Korupsi, pembunuhan hingga kasus perdagangan organ manusia, fenomena judi online belakangan sempat menjadi sorotan semua kalangan termasuk pemerintah.
Terlepas dari kasus korupsi, pembunuhan hingga perdagangan organ manusia, belakangan ini judi menjadi topik hangat pemberitaan baik cetak maupun berita online, dimana permainan judi luring maupun daring ini menimbulkan dampak buruk bagi banyak orang.
Tidak hanya berdampak secara pribadi melainkan juga berdampak buruk terhadap orang-orang terdekat seperti keluarga, kerabat, pertemanan bahkan pengaruh buruk perjudian merasuki lingkungan sekolah sampai lingkungan perkantoran.
Berbicara soal judi, saya teringat lagu bang Haji Rhoma Irama, yang judulnya 'judi'.
Bang Rhoma Irama berpsan bahwa judi menjanjikan kemenangan, kenikmatan yang membawa sengsara dunia akherat. Jadi stop berjudi dan jauhi.
Judi menjanjikan kekayaan, kemenangan, perlahan namun pasti mendatangkan kebangkrutan. Kendati demikian, anehnya bertambah banyak pula orang yang tergiur tipu dayanya.
Kekayaan dari hasil berjudi, tentu tidaklah berkah buat makan keluarga. Lebih baik, berusaha mencari rejeki dengan cara halal, meskipun hasilnya pas-pasan, setidaknya upaya tersebut lebih baik daripada judi, parahnya lagi ditambah hasil korupsi.
Candu judi begitu hebat, hingga meracuni kehidupan sosial manusia, lebih dari itu, judi juga meracuni keimanan seseorang, semua ini ulah perjudian. Judi ibarat cendawan yang tumbuh subur di musim penghujan.
Sehebat apapun upaya pemerintah memberangus perjudian, tetap saja bakal tumbuh subur di negeri yang makmur ini. Namun demikian, mari dukung upaya pemerintah tetaplah optimis memberantas segala bentuk judi.
Judi membuat orang malas dibuai harapan, karena perjudian menumbuh suburkan perdukunan menyesatkan. Anehnya, meski dibuai harapan palsu dan menyesatkan, tetap masih ramai pula pengikutnya.