Suatu hari dibawah sengatan sinar mentari mengawali hari nan cerah. Secerah cuaca kemarau seperti sekarang ini.Teriknya mentari, bukan berarti manusia berhenti berkreativitas mencari rejeki yang halalan toyyiban. Bukankah tangan diatas itu lebih baik ketimbang tangan dibawah?
Memang benar bahwa nasib seseorang ditentukan oleh takdir, toh demikian sebagaimana disebutkan "tidak akan berubah nasib seseorang, apabila orang tersebut tidak berusaha merubahnya."
Pada Jumat, 4 Oktober 2019, Penulis menemani kawan-kawan karib berburu mobil second atau bekas tapi mulus yang akan dibelinya.
Setelah menemukannya dari Forum Jual Beli mobil di Makassar, berangkatlah penulis bersama kawan menyusuri jalan sebuah kompleks Perumahan disekitaran kota Makassar yang cukup tenar.Perumahan yang dimaksud adalah Villa Mutiara, perumahan ini lokasinya berdampingan dengan Summarecon, sebuah kawasan perumahan ellite yang terletak di tepian jalan tol, jalur aksesnya begitu luas dengan deretan taman hijau menghampar, bak zamrud katulistiwa memukau pandangan mata.
Selain menikmati hamparan kota masa depan ala Summarecon, pandangan penulis tertuju pada sebuah Showroom Adelia Motor, disitu nampak sebuah mobil idaman pemburu mobil terpampang di sebuah showroom yang terletak di jalan Komplek Villa Mutiara , Ruko Vista C2, kebetulan lokasi showroom tersebut bersebelahan dengan sebuah bangunan Rumah Toko Warung Kopi Kita milik artis jebolan KDI, Safaruddin.
Gayung bersambut sambil melihat-lihat dan menawar mobil tersebut, kawan karib bersama penulis disuguhi kopi susu dan penganan dari warkop sebelah yang rasanya begitu menggoda selera, diantara deretan mobil yang terpajang di showroom ini, jamuan kopi susu melengkapi suasana obrolan di showroom. Sembari bercerita penulis mencoba mengulik lebih dalam kisah perjalanan hidup sang pemiliknya.
"Sudah lama berprofesi berbisnis jual beli mobil pak," penulis membuka obrolan.
"Sudah lama pak, sejak masa SMEA sudah mengenal dunia dagang." Ujar Muzakkir Alim Bachri sambil berkisah masa lalunya.
"Semasa kecil, jaman sekolah dasar dulu saya sudah berjualan kerupuk berbahan ubi," jelasnya haru.
Beranjak dewasa, kembali berniaga sebagai loper koran, begitulah kisah perjalanan hidup seseorang yang bernama Muzakkir Alim Bachri yang akrab disapa Cakki.
Cakki juga pernah menjajal sebagai sopir ambulan, tak jarang ia membawa orang sakit bahkan jenasah.
Terlahir dari keluarga sederhana di Kabupaten Enrekang yang dikenal keluarga Masserenpulu.