Kualitas transportasi di Indonesia hingga detik ini pada posisi kemacetan terparah, ini tentu mempengaruhi suatu layanan transportasi.
Sedang Kuantitas kendaraan melampaui daya dukung daya tampung infrastruktur, sehingga segala bentuk "proyek" pelebaran jalan tidak mampu mengurai kemacetan saking banyaknya jumlah kendaraan bermotor baik roda dua atau roda empat.
Setidaknya kemacetan tersebut membuat seorang sopir bernama Firman menyulap isi pete-petenya bermanfaat bagi penumpangnya, meski belum mampu mengurangi kemacetan lalu lintas jalan raya.
Tidak mau kalah dengan aksesoris transportasi mewah lainnya, misalnya taxi online, Bus Pariwisata antar provinsi. Transportasi umum warna biru ini oleh warga Kota Daeng disebutnya Pete-pete atau lazim disebut angkutan kota ini mengatasi frustasi penumpangnya.
Berbeda dengan pete-pete beraksesoris nyentrik lainnya, pete-pete satu ini merogoh gocek cukup dalam memasang audiovisual, akan tetapi simple.
Pasalnya, di tengah kabin pete-pete jurusan Sudiang-Sentral sederhana ini dipasangi sebuah unit layar televisi berukuran lebih kurang 13 inci, kemudian satu unit videoplayer berukuran 5 inci terpasang di dashboard.
Pengemudinya yang bernama Firman sementara ini berdomisili di Asrama Haji Sudiang mengakui bahwa ide pemasangan alat audio visual ini untuk menghibur dirinya juga penumpang, selain itu sebagai obat ngantuk. Ujarnya saat dimintai keterangan. Tetap saja, asap rokok mengebul dari bibirnya.
Lebih lanjut dikatakan, "kalau siang televisi LCD tidak diputar, silau." Tukas Firman sembari mengemudikan pete-pete kesayangannya.
Siang itu para penumpang yang didominasi cewek-cewek dan ibu-ibu ini sepanjang perjalanan hanya dihibur alunan lagu berirama dangdut. Meski cuaca panas lantunan lagu dangdut dari player cukup menghibur perjalanan para penumpang untuk sampai ke tempat tujuannya masing-masing.
Tak terasa perjalananku dari Sudiang menuju pasar sentral mendekati tujuan, terkadang penumpangnya kesal lantaran sopirnya ngetem nyari penumpang, toh begitu lantunan irama sepoi-sepoi meredupkan mataku yang mulai mengantup.
Mencermati padatnya trafik lalu lintas yang terjadi dibandingkan hari-hari normal, penumpang pete-pete terlihat sangat nyaman dalam menggunakan jenis transportasi umum ini.
Untuk trafik lalu lintas minggu ini longgar, pete-pete kencang melaju mengalir ngacir tanpa rintangan berarti ke layanan berbasis hiburan.
Tak terasa perjalanan mendekati tujuan akhir, sebelum membayar ongkos pete-pete, ritual mengabadikan momen berswafoto menyudahi perjalanan panjang sepanjang akhir pekan 22 Juni 2019 bersama pete-pete biru nan menghibur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H