Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Sampah Itu Hasil Karya Manusia Bernilai Rupiah

Diperbarui: 15 Juni 2019   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makmur dan Risma/dokpri

Masyarakat kota Makassar sudah sewajibnya berterimakasih akan keberadaan armada pengangkut sampah atau yang akrab disebut tangkasa ki'. Kenapa?

Keberadaan armada ini sangat membantu mengurangi gundukan sampah, baik itu sampah rumah tangga, sampah dari perkantoran, industri maupun rumah sakit. Bayangkan, ketika Makassar bahkan dunia tanpa personil dan armada pengangkut sampah, penulis yakin dan percaya dunia ini dibanjiri lautan sampah tidak menutup kemungkinan mendadak menjadi hutan sampah. Tentu nggak kebayang kengeriannya.

Sebagian besar masyarakat kita pasti berpendapat, "saya sudah bayar iuran sampah tiap bulan, jadi pantes dong, petugas yang mengangkut sampahnya."

Syah-syah saja berkata demikian, akan tetapi tidak ada salahnya juga ikut menjaga kebersihan lingkungan. Tentu akan menambah estetika dan Keindahan Kota Makassar tercinta.

Hal ini sangat mempermudah dalam pengawasan, serta terjalin rasa saling membantu mengurangi timbulan sampah.

Armada Tangkasaki'/dokpri

Selain itu juga untuk mengendalikan munculnya titik sampah baru di lokasi baru terlarang, yang berpotensi mengurangi keindahan dan merusak estetika kota sekaligus bencana.

Ditengah sulitnya lapangan pekerjaan, layak diangkatkan topi untuk personel sampah milik Pemerintah Kecamatan Biringkanaya yang gagah berani, tanpa rasa jijik mengangkuti sampah. Sebagaimana pantauan penulis, mereka berdua selain bertugas mengangkut sampah, salah satu dari mereka juga merangkap sebagai sopirnya.

Pemandangan tak biasa ini penulis dapati ketika tanpa  sengaja berjalan kaki di Jalan Perintis Kemerdekaan lebih tepatnya depan kantor Diklat Balai Perindustrian Makassar. Rabu (12/6/2019).

Saking penasarannya, penulis pun bertanya kepada kedua petugas pengangkut sampah dari Kecamatan Biringkanaya yang terbilang muda ini. Mereka adalah Muh. Makmur dan Risma. Ternyata tak semakmur namanya.

Menurut mereka setiap hari armadanya mengangkut sampah sekitar wilayah Perintis Kemerdekaan. Akan tetapi jumlah sampahnya terus saja bertambah.

Penulis hanya mampu berpesan kepada para Camat baik Kota Makassar maupun kota lain di tanah air agar memperhatikan kesejahteraan para petugas kebersihan ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline