Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

KLHK Kampanyekan "Biru Langitku, Hijau Bumiku"

Diperbarui: 6 Juni 2019   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HLH di Hari Lebaran Kampanyekan Biru Langitku, Hijau Bumiku/dok.Humas KLHK

Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini begitu spesial, pasalnya beriringan dengan Hari Raya Idul Fitri 1440 H jatuh pada 5 Juni 2019.
Sementara tema Hari Linkungan Hidup Sedunia "Kendalikan Polusi Udara (Beat Air Pollution)".

Tema tersebut sangat relevan dengan tingkat polusi udara yang begitu mengkhawatirkan, setidaknya pemerintah melalui KLHK mengkampanyekan "Biru Langitku, Hijau Bumiku." Mengapa mengusung tema tersebut? karena ternyata tema biru langitku  menggambarkan upaya untuk mengendalikan polusi udara, tentu sangat berkaitan dengan upaya untuk menata bumi ini menjadi lebih hijau.

Untuk mengurangi polusi udara dari kendaraan bermotor, maka upaya-upaya untuk membuat kota menjadi lebih hijau dengan memperbanyak taman kota, membangun trotoar untuk pejalan kaki, membangun jalur bersepeda seperti Kota Surabaya, Bandung dan kota-kota lainnya maka upaya-upaya itu mampu mengurangi polusi dari kendaraan bermotor. Sebagaimana sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Upaya mengurangi polusi udara juga mendorong dibangunnya ruang-ruang publik yang baru dengan konsep Ruang Terbuka Hijau (RTH) berupa taman, tempat pejalan kaki yang teduh dan nyaman, fasilitas stasiun yang bersih dan pada akhirnya mendorong proses perubahan perilaku untuk tidak membuang sampah secara sembarangan.

Mirisnya Peringatan HLH tahun ini ditandai dengan  ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia yaitu polusi udara.

Organisasi dunia bidang kesehatan, WHO menyatakan setiap tahunnya 7 juta orang meninggal karena polusi udara, tercatat bahwa 9 dari 10 orang terpapar pencemaran udara yang berasal dari kendaraan bermotor, industri, pertanian, dan pembakaran sampah.

Salah satu cara mengendalikan polusi udara perlu diimbangi dengan gerakan menanam pohon untuk menambah kapasitas reduksi polusi udara.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan penanaman pohon seluas 207.000 hektar pada tahun 2019 ini dan terfokus pada 15 DAS prioritas, 15 danau prioritas, 65 dam/bendungan, dan daerah-daerah rawan bencana.

Gerakan ini akan memberikan dampak yang lebih besar jika seluruh pihak berpartisipasi dengan target menanam dan memelihara 25 pohon seumur hidup. Target 25 pohon itu dapat dilakukan dengan menanam dan memelihara 5 pohon saat jenjang Sekolah Dasar, 5 pohon Sekolah Menengah Pertama, 5 pohon Sekolah Menengah umum, 5 pohon perguruan tinggi, dan 5 pohon saat menikah.

Program menanam dan merawat 25 pohon seumur hidup ini bertujuan menjaga kualitas udara, air, tanah, serta ekosistem di bumi ini.

Upaya pemerintah yang ada, masih perlu terus ditingkatkan  untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Selamat hari Raya Idul Fitri 1440 H, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline