Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Wujudkan Revolusi Mental, Gakkum LHK Sulawesi Terapkan Kulkas Kejujuran

Diperbarui: 8 Maret 2019   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Wujudkan Revolusi Mental Balai Gakkum LHK Terapkan Kulkas Kejujuran/dokpri).

Pesan moral kulkas kejujuran tersusun rapih di sebuah sudut ruangan Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi lantai 4 tepatnya di Gedung Rachmat Witoelar P3E Suma. Jumat, (8/3/2019).

Kulkas kejujuran Balai Gakkum LHK diinisiasi oleh Achmad Yusuf Arief, SH.,MH. Beliau menerapkan 'kulkas kejujuran' ini guna membina integritas ASN Gakkum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sulawesi guna mewujudkan Revolusi Mental konon identik dengan kata "Mental"

Kejujuran itu bukan hanya kiasan, lebih dari pada itu diimplementasikan dalam perbuatan. Tidak hanya memerintah tetapi memberi contoh nyata.

jujur1-5c826b62aeebe12ded531c83.jpg

Terlihat beraneka varian merek minuman dingin tersusun rapih dalam mesin pendingin atau kulkas tersebut.

Keberadaan minum dibiarkan terpajang tanpa kasir maupun mesin kasir,  hanya ada sebuah Toples plastik yang terletak tepat diatas kulkas bertuliskan pesan moral beraroma sindiran "Tempat Uang, Bayar Lebih Boleh Kurang Jangan."  

toples-5c826b4ac112fe753e4dfa72.jpg

Kejujuran ini bagian dari Revolusi Mental Birokrasi yang belakangan selalu terjebak dalam lingkaran korupsi.

Semangat ini membawa perbedaan lebih baik di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dirjen Gakum LHK pada khususnya, melalui virus kebaikan yang menjalar ke personel Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum LHK Wilayah Sulawesi (BPPHLHK).

Revolusi Mental terdiri atas Integritas didalamnya memuat tanggungjawab, jujur, ikhlas. Kemudian Etos Kerja meliputi disiplin, Profesional dan Gotong Royong atau Kerjasama.

mental-5c826b73677ffb695f79c8c2.jpg

Gakkum LHK Wilayah Sulawesi memiliki jargon MALU, yaitu Malu tidak menepati ketentuan jam kerja yang berlaku. Malu tidak memakai pakaian kerja atau dinas tidak sesuai ketentuan. Malu tidak membuang sampah pada tempatnya. Malu realisasi anggaran di Satkernya rendah. Malu capaian kinerja program di satkernya rendah, dan itu tidak hanya sekedar banner semata.

img-20190308-wa0055-5c826bedaeebe1456c7ebdf4.jpg

Melalui semangat Toples Kecil itu ASN dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil (PNPNS) atau Pegawai Tidak Tetap (PTT), SPORC, Penyidik serta Pengawas pada belajar dari hal-hal kecil yang dianggap sepele. Dari benda sepele itulah melahirkan sesuatu yang besar.

Pesan ini memupuk rasa tanggung jawab dan kejujuran antar setiap pegawai sehingga walau tanpa dipantau atau diawasi, mereka mampu berlaku jujur terhadap diri sendiri dan nama baik organisasinya

Sesuatu yang jarang ditemukan konsep kejujuran berupa "kulkas kejujuran" di kantor-kantor elite level Kementerian/Lembaga di Era Millenial yang serba canggih dan instan ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline