Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi sekarang ini sedikit banyak mempengaruhi perilaku budaya pendidikan di sekolah, khususnya budaya gemar membaca. Dikatakan demikian lantaran anak-anak sekolah jaman sekarang tidak lagi bersentuhan langsung dengan lembaran-lembaran buku.
Keberadaan buku-buku tersebut perlahan namun pasti tenggelam ditelan bumi tergantikan oleh kecanggihan teknologi.
Budaya baca tersebut tergantikan oleh game online serta kemudahan-kemudahan mengakses informasi dan beragam kemudahan fitur-fitur media sosial.
Uraian panjang lebar di atas tidak menyurutkan niat baik Darhamsyah selaku Kepala P3E Suma beserta staf melakoni Visit to School ke Bantimurung Bulusaraung National Park. Tepatnya menyambangi SDN 247 Pattiro, Desa Labuaja Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros. Jum'at (14/12/2018).
Mempromosikan sarana dan prasarana Eko Wisata di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung salah satu tujuan P3E Suma ke lokasi tersebut.
Terpancar senyum ramah dari Kepala Sekolah, murid, para guru serta orang tua murid menyambut hangat kedatangan Kepala P3E Suma beserta rombongan.
Hadir pula tim pendidik dari Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Setidaknya visit to School ke Bantimurung ini membuat rasa murung menjadi urung.
Dihadapan murid-murid SDN 247 Pattiro, Darhamsyah selaku Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku menyampaikan bahwa, "anak-anak ini harus berani menghadapi tantangan, tantangan kedepan semakin berat sehingga diperlukan keberanian, harus berani tampil ke depan berani membangun daerah terus belajar dengan baik." Ujarnya.
Kemudian kembali ditegaskan, bahwa murid, guru-guru serta orang tua ikut menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan lagi, mari sayangi binatang yang ada di sekitar kita, tidak boleh membunuh binatang karena semua itu makhluk hidup dan hutan yang harus kita lindungi." Jelasnya.
Pada kesempatan ini Kepala P3E Suma menyarankan agar murid-murid SDN 247 Pattiro menjalankan ajaran agamanya secara baik dan benar. Sekaligus mengakhiri pemaparannya.
Abidin selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 247 Pattiro Kabupaten Maros, "mengharapkanan acara seperti ini dapat dilakukan seterusnya kalau perlu sebulan sekali sehingga anak-anak terus mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang tidak bisa dinilai dengan uang atau barang, karena ilmu lebih bermanfaat dari segalanya yang kita sayangi." Terang Kepala SDN 247 Pattiro.
Sebanyak 40 murid Sekolah Dasar kelas 3 sampai kelas 6 serta 10 orang guru pendamping begitu antuasias menyimak penjelasan dari narasumber.
"Sebagai calon pemimpin bangsa anak-anak yang tinggal di tengah maupun di pinggiran hutan harus belajar ilmu pengetahuan, maju terus karena bangsa ini membutuhkan kita demi masa depan." Tutur Mustari Tepu.
"Diharapkan murid-murid ini terus mencintai lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak membuang sampah ke sungai buanglah sampah pada tempatnya.
Kemudian tidak membunuh binatang terutama jenis satwa yang dilindungi karena kita berada di sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung." Terang Mustari.