Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Perangi Sampah Pasar Malino, Asda Rela Tak Digaji

Diperbarui: 1 Desember 2018   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi

Anak perempuan satu ini memancing diri untuk mengurut dada. Ternyata di balik keindahan alam  Malino yang mulai dipadati villa-villa milik investor kaya raya, rupanya tersembunyi sosok belia yang begitu menginspirasi. Orang mengenalnya dengan sebutan Asda.

Sekiranya pantas menjuluki Asda sebagai Srikandi jaman now, pasalnya, di saat anak-anak seusianya sibuk memainka gawai-gawai mahal super canggih, gadis ini lebih memilih berkecimpung dengan sampah. Hal ini dia buktikan dengan bangga kepada pengunjung yang lalu lalang di pasar Malino. Sabtu, (1/12/2018).

Untuk menemukan gadis inspiratif nan ekspresif ini sangatlah mudah, ketika para pelancong berkunjung ke pasar Malino, pasti akan menemukan sosok mungil tersebut. 

Kiprah Asda di pasar Malino akan membuat mata kita melongo, ikhwalnya  Asda bukanlah perempuan biasa yang kita jumpai di kota-kota metropolitan, dia itu luar biasa tangguh. Hal ini dia buktikan dengan bangga memamerkan hasil karya daur ulang sampah plastik bekas bungkus berbagai merek dagang, mulai dari bungkus kopi hingga bungkus mie instan. Sampah-sampah plastik tak berguna itu dibuatnya menjadi aneka pakaian, topi hingga tas. Sekarang Asda berprofesi sebagai petugas sampah di pasar Malino tanpa digaji alias SUKARELA.

dok.pribadi

Jaman sekarang, ternyata masih ada anak muda yang mau bekerja sebagai petugas kebersihan sampah sukarela. Sedangkan di perkotaan anak muda kerjanya masih pilah-pilah, bahkan sebelum bekerja pun terlebih dahulu mengincar gaji, setelah diterima kerja mereka asal-asalan, malas-malasan. 

Kami sebagai ASN yang berkecimpung di dunia  lingkungan hidup sangat malu juga angkat topi atas sikap Asda, ini yang dia buktikan dengan berbuat sesuatu untuk planet bumi ini. Anggapan orang sampah itu menjijikkan, baginya sampah adalah sesuatu yang berharga bernilai rupiah.

Tubuhnya yang mungil itu tak menyurutkan niatnya berjuang memerangi onggokan sampah di pasar Malino. Perempuam berusia belasan tahun ini tanpa rasa jijik atau malu dicemo'oh teman sebayanya lebih memilih mengabdikan dirinya memunguti sampah-sampah di Pasar Malino. Situasi ini berbeda dengan perilaku manusia-manusia kota metropolitan, mereka tanpa sadar membuang sampah sembarangan.

Kerja sukarela yang tak biasa ini membuat bulukuduku berdiri, betapa tidak, pasalnya Srikandi asal Malino ini begitu patriotis memerangi sampah agar tidak merusak pemandangan sekitar pasar

Kepedulian pelajar satu ini patut diacungi jempol, hingga mengalahkan egoisme para laki-laki. Asda patut mendapatkan penghargaan dari pemerintah setempat, bahkan jika memungkinkan MenLHK turun tangan memotivasi perjuangan Asda Srikandi asal Malino ini.

Ini harus dilakukan Pemerintah untuk memberi reward kepada orang-orang yang begitu peduli akan kebersihan lingkungan, sementara yang lain membuang sampah sembarangan, justru Asda rela tak digaji alias sukarela bertarung memungut sampah buat dijadikan rupiah. Sebuah pengorbanan menakjubkan bagi gadis seusia Asda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline