PSIS Semarang menghadapi Sriwijaya FC pada laga pekan ke-27 Liga 1 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Selasa, 23 Oktober 2018. Mulai tayang pukul 18.30 WIB dan disiarkan Indosiar.
Laga babak pertama berlangsung seru, baik pendekar mahesa jenar julukan PSIS melawan Laskar Wong Kito sebutan bagi SFC hingga jeda turun minum babak pertama usai skor sama kuat 0-0.
Memainkan babak kedua, tensi pertandingan tetap meninggi, akan tetapi laga yang sudah berlangsung seru itu tertunda akibat "sabotase" lampu padam.
Imbasnya, pertandingan terpaksa tertunda. Jelas kejadian yang tidak disengaja ini merugikan kedua tim.
Hingga menit 52 kedudukan masih sama kuat 0-0, selaku tuan rumah PSIS Semarang tidak mau mengalah begitu saja, demikian pula tim SFC tetap ngotot mencuri poin. Insiden mati lampu kembali terjadi pada menit 55.
Sebuah tontonan yang merugikan bagi penikmat sepakbola tanah air. Gelapnya suasana stadion mengingatkan saya akan sebuah lagu berjudul "mati lampu". Liriknya kira-kira, mati lampu aduh gelapnya, gelap-gelapan jadinya seperti siluman.
Anak saya malah berkata, "listriknya belum dibayar kali, memalukan," antisipasi penerangan lampu sangat urgen, pasalnya apabila dilangsungkan pertandingan pada malam hari, kebutuhan akan penerangan sangat menentukan.
Permasalahan serupa terulang untuk ketiga kalinya, paling bertanggungjawab akan insiden mati lampu ketiga kalinya ini, otomatis fasilitas stadion Soebroto Magelang tidak pantas ditunjuk sebagai tuan rumah gelaran kompetisi tertinggi di tanah air yang bertajuk Gojek Liga 1 Bukalapak.
Kompetisi bergengsi ini dibutuhkan persiapan panitia pelaksana wajib menjamin keamanan, kenyamanan, penerangan disekitar Stadion tempat dilangsungkannya pertandingan PSIS Semarang melawan SFC. Mudah-mudahan insiden padamnya lampu jangan sampai terjadi di tempat lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H