Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Puisi | Duka untuk Palu dan Donggala

Diperbarui: 30 September 2018   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Duka Palu dan Donggala

Do'a untuk Indonesia..

Pasca gempa dan tsunami melanda Palu dan Donggala ucapan duka lara berdatangan dari mana saja.

Tadinya tak punya empati, tiba-tiba bersimpati atas bencana gempa dan tsunami....

Bencana ini datangnya tiba-tiba tanpa rekayasa manusia tak ayal puing-puing kehidupan menghias cakrawala.

Kondisi Palu dan Donggala sekejap bagai kota mati, dimana tidak ditemukan warung makan dan mesin uang buat mencukupi kebutuhan sehari-harinya, guna mencukupi kebutuhan materi, non materi mereka dipaksa menjarah apa saja, sebelum datang bantuan logistik dari pemerintah.

Kanan kiri, depan belakang yang ada puing-puing dan mayat membangkai berserakan ratusan jumlahnya.

Kantong-kantong mayat ber selebaran pertanda bahwa bencana itu dahsyatnya luar biasa.

Tak seperti biasanya, dimana bangunan hotel porak poranda menjelmalah tenda-tenda hunian pengungsian.

Fasilitas yang ada luluh lantak berserak tak karuan bentuknya.

Tuhan menampakkan kuasanya pada manusia, apapun titel pangkatnya yang ternyata tak mampu selamatkan nyawa sesama....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline