Betapa beratnya perjuangan Eko Yulianto Irawan sebagai atlet angkat besi. Pasalnya tidak hanya tulisan, untuk menayangkan perolehan emasnya saja, rasanya seberat angkatan beban Eko Yulianto.
Bayangkan saja, betapa beratnya cobaan hidup yang dilalui Eko, cerita kesuksesan Eko tidak semudah membalik telapak tangan. Dia mengalami sakit typus, lantas kemudian kesabarannya menjalani beban hidup ini dijalaninya dengan senyuman.
Senyuman itu rupanya di dengar sang pencipta, mendapat anugerah berupa seorang jabang bayi tengah dikandung istrinya hanya menanti kapan generasi "barbel" tersebut lahir ke muka bumi.
Eko Yulianto Irawan yang turun dikelas 62 kg akhirnya meraih emas bagi Indonesia di Asian Games 2018 pada Selasa (21/8).
Perjuangannya mengangkat beban bercuran keringat dan air mata berbuah manis bagi keluarga dan calon anak keduannya.
Raihan emas dari cabang olahraga angkat berat, merupakan raihan emas pertamanya di Asian Games 2018 setelah menyingkirkan sang rival dengan total berat angkatan 311 kg.
Pada laga menguras emosi tersebut turut disaksikan Presiden Jokowi, Imam Nahrawi selaku Menpora dan Puan Maharani.
Cukup diakui cabang olahraga satu ini paling berat cobaannya, bayangin saja betapa susahnya otot-ototnya mengadu nasib memenangkan laga dengan cara mengangkat beban berat, lebih tepatnya barbel seberat itu harus diangkat memperebutkan sebuah medali, demi bangsa dan negara.
Beratnya beban hidup Eko Yulianto berbuah keberhasilan luar biasa. Sosoknya merupakan salah satu Lifter andalan Indonesia dari kelas 62 kg.
Awalnya kelas favorit Eko, pria asal Metro Lampung tersebut dihapus. Berkat perjuangan Pemerintah akhirnya kelas tersebut kembali dipertandingkan, bahkan upaya tak kenal lelah, Eko menumbangkan 15 pesaingnya dengan meraih total angkatan 311 kg.