Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Lantunan dari Pengeras Suara Masjid Penanda Bangun Sahur

Diperbarui: 25 Mei 2018   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Santap Sahur (dokpri/pipot)

Sahur identik dengan bulan suci Ramadhan bagi seorang muslim yang akan melaksanakan puasa, baik puasa ramadhan maupun puasa sunnah harus melewati ritual sahur. Tidaklah heran selama bulan Ramadhan kita akan mendengar lantunan lantang kata sahur dari pengeras suara masjid, penanda membangunkan orang tidur buat bersantap sahur.

Masjid di kompleks perumahan saya, saat tiba waktu sahur pasti diributkan suara 'sahur' dari pengeras suara masjid dan itu akan terus mengalun keras satu bulan penuh lamanya. Lantunan sumbang tersebut tentu saja bertujuan untuk membangunkan ibu-ibu melakukan aktivitas memasak, atau kalau tidak sempat memasak, membeli masakan jadi di warung makan dan ini menjadi alternatif yang telat bangun.

Uniknya lantunan sumbang ini, malah mengundang simpati dari warga sekaligus berpahala. Coba dilakukan di luar bulan ramadhan, siap-siap menunggu bogem mentah atau sambitan batu dari warga. Berikut lantunan sumbang tersebut, "sahur, sahur, sahur, sahur mumpung masih ada waktu, sahur, sahur, sahur dulu jangan sampai ketiduran. Sahur pak, sahur bu!". Begitu keras menggema hingga membangkitkan siapa saja yang terpulas.

Sahur juga disebut Sehur, Sehri, Sahari dan Suhoor dalam bahasa lain, adalah sebuah istilah Islam yang merujuk kepada aktivitas makan oleh umat Islam yang dilakukan pada dini hari bagi yang akan menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan. Sahur menjadi elemen penting dalam ibadah puasa. Hukum makan sahur adalah sunnah.

Berdasarkan hadits dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: " Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah." (Muttafaqun 'alaih) Al-Imam An-Nawawi berkata: "Para ulama telah bersepakat tentang sunnahnya makan sahur dan bukan suatu kewajiban." (Syarh Shahih Muslim, 7/207).

sahur2-5b078074bde57560810b23e2.jpg

Santap Sahur (dokpri/pipot)

Saat sahur tiba semua hidangan tersaji ditempat makan, baik di meja maupun yang melantai, bahasa lainnya lesehan bersama keluarga, sendiri maupun teman sejawat. Hal tersulit saat menikmati santap sahur adalah bangun tengah malam.

Dikatakan demikian, begitu keenakan tidur usai kekenyangan lalu melaksanakan sholat wajib Maghrib, isya dan sholat tarawih. Rasa kenyang saat berbuka mengakibatkan kekuatan mata meredup.

Nyenyak-nyenyaknya tidur malam, seketika terbangun mendengar irama sahur dari pengeras suara yang dialunkan marbot dan remaja masjid. Intinya Sahur itu ngeri-ngeri sedap dinikmati.

Makassar, 25 Mei 2018

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline