Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

"Terima Kasih" Bayaran Sepadan Buat Laptop yang Sakit

Diperbarui: 12 Mei 2018   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

"Terimakasih" Adalah Bayaran Sepadan Buat Laptopku

Melihat tampilan blue screen laptop tiba-tiba muncul dengan bahasa skrip membingungkan, sekejap jantung berhenti berdegub, sirkulasi oksigen mampet bagaikan kehilangan nyawa.

Soalnya laptopku ini bagian dari hidup juga kinerjaku, baik di rumah maupun di kantor, selain dari pada itu laptop ini nyaris mendekati sahabat, pacar dan istri bagi kehidupanku, meski kenyataan wujudnya benda mati.

Benda mati pun tahu apabila diperlakukan secara baik processornya akan baik, sebaliknya apabila diperlakukan semaunya sendiri, barang tersebut dijamin tidak akan bertahan lama.

Keberadaannya tidak banyak menuntut, justru aku yang sering menuntutnya. Kesabaran laptop ini benar-benar membuatku kerdil tak berdaya tanpanya.

Begitu bercengkerama dengan laptop, dunia ini seakan milik berdua, semua problema hilang tanpa aroma. Sebagai mana diketahui di jaman millennial, laptop dan smartfhone sebagai sarana penunjang kegiatan sehari-hari, terutama untuk kegiatan menulis dan membuat laporan.

Tanpa terasa, lebih dari sepuluh tahun laptop menemani aktivitasku di rumah maupun kantor. Pasalnya, file-file berharga yang mustahil aku dapatkan dari makhluk bernyawa, semua tersimpan dalam hardisk laptop.

Banyak orang memiliki laptop canggih dan mahal, tetapi hanya sedikit yang bisa merawatnya, bertahan hingga puluhan tahun lamanya, usianya terbilang tua, namun begitu berguna.

Sontak inspirasi melintas ketika jari jemari menari lincah di atas abjad papan keyboard. Setiap abjadnya seolah-olah mengarahkan sebelas jariku untuk mengelus huruf demi demi huruf, merangkai kata-kata indah nan mempesona, khususnya ditempat kerja.

Keberadaan benda mati satu ini terbilang sempurna, ikhwalnya, manusia yang katanya makhluk sempurna, ternyata kalah sempurna dari laptop tuaku.

Manusia dikatakan sempurna apabila dia bermanfaat bagi orang lain. Sedangkan untuk mengaplikasikan kata "bermanfaat"  selama ini hanya manis dibibir saja. Tat kala melakukan kekilafan sedikit saja beritanya mudah tersebar kemana-mana. Tidak apa-apa, ini bagian dari keterbukaan informasi publik dan memang paling laku dipasaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline