Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Banjir Gol di Stadion Kanjuruhan Malang

Diperbarui: 31 Agustus 2017   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir Gol di Stadion Kanjuruhan Malang (sumber gambar: kabar.news)

Gojek Traveloka Liga 1 pekan ke 22 menyajikan laga besar antara PSM Makassar kontra Arema FC, Rabu (30/8/2017). Untuk bisa mengkudeta Bali Uninted dari puncak klasemen, PSM harus melawat ke Stadion Kanjuruhan, markas Singo Edan. Babak pertama baru saja dimulai PSM Makassar tampil menekan dan mampu mencetak gol cepat. Keunggulan PSM dicetak Pluim menit ke-6 setelah melewati pemain belakang Arema FC.

Keboolan tersebut berimbas pada kebisuan suporter Arema FC atau Aremania. Skor 0-1 buat PSM. Dua menit berselang tepatnya menit ke 8 tim Juku Eja menambah jumlah gol melalui aksi Ferdinand Sinaga yang diakhiri tendangan plesing mematikan. PSM unggul 2-0. Gol ke tiga hadir melalui kaki Pavel menit ke 14 sehingga PSM unggul 3-0.

Bermain dikandang tertinggal tiga gol merupakan mimpi buruk Arema FC. Rupanya absennya Kurnia Meiga dari strating elephant sedikit banyak berpengaruh terhadap lini belakang tuan rumah Singo Edan. Tidak mau menanggung malu Arema FC terus melakukan serangan untuk mengejar devisit gol. Kesuksesan babak pertama ini tak lepas dari racikan tangan dingin pelatih Robert Rene Albert menerapkan strategi menyerang, terbukti empat puluh lima babak pertama sudah mengoleksi tiga gol. Arema FC terus melakukan serangan bergelombang, akan tetapi belum membuahkan hasil. Hingga babak pertama selesai PSM masih unggul 0-3.

Babak kedua Arema yang tertinggal tiga gol mencoba mengambil inisiatif serangan lebih dulu. Tendangan Cristian Gonzales masih melambung di atas gawang tim Juku Eja. Strategi pelatih Joko Susilo memasukkan Dedik Setiawan menggantikan Cristian Gonzales terbukti ampuh.

Baru saja merumput dilapangan hijau, Dedik berperan penting memperkecil selisih skor. Diawali Steven Paulle melanggar Dedik dikotak terlarang. Hadiah pinalti harus diterima PSM Makassar. Melalui sepakan penalti Juan Pablo Pino pada menit ke-59. Skor pun berubah 3-1, masih untuk keunggulan PSM.

Arema kian gencar untuk memberikan tekanan ke lini pertahanan PSM. Adam Alis kembali menambah gol untuk Arema melalui tendangannya pada menit ke-64. Papan skor kembali berubah 3-2.

Gol Adam Alis semakin memompa semangat para pemain tim Singo Edan. Bahkan, skuat yang dilatih Joko Susilo itu mendapat peluang menyamakan skor pada menit ke-69, usai Dedik ditekel penjaga gawang PSM. Lagi-lagi Pino yang ditunjuk sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna. Skor 3-3, membuat pertandingan semakin berjalan panas.

Babak pertama seakan-akan milik PSM Makassar, ini lantaran pemain-pemain PSM Makassar, memaksa kiper kedua Arema FC Dwi Kuswanto memungut tiga kali bola dari dalam gawang. Celakanya paruh kedua antiklimaks bagi PSM. Alih-alih mempertahankan keunggulan justru Singo Edan tampil gila memberikan ancaman. Rapuhnya lini belakang PSM Makassar dimafaatkan betul kubu tuan rumah.

PSM juga tak mau kalah. Dua kali akselerasi Pluim menemui kebuntuan, bahkan bisa ditangkap kiper Dwi Kuswanto. Tapi hingga pertandingan berakhir, skor tetap 3-3. Sangat disayangkan banjir gol di Kanjuruhan Malang berakhir imbang. Dengan hasil ini, Arema masih tertahan di peringkat 7 dengan 34 poin. Sedangkan PSM meski hanya punya tambahan satu poin berhasil merangsek ke peringkat tiga dengan 39 angka. Ewako PSM!

Makassar, 31 Agustus 2017.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline