(Dokpri/yusuf)
Salut atas catatan pertahanan hidup (survive) dari share kawan senasib sepenanggungan dengan ODE lainnya, termasuk saya seniri. Sosok yang mengundang decak kagum tersebut bernama Yusuf Ramadhan Gunawan, begitu bersedia berbagi untuk kita semua tentunya. Di Indonesia saat ini untuk mendapatkan data-data para penyandang ODE belum terakomodir secara baik dan benar, hanya berdasarkan perkiraan saja atau pengalaman seperti yang dijalani kawan saya sudah 8 tahun menyandang epilepsi dan belum ada data pastinya, kenapa? Karena kurangnya pengetahuan tentang epilepsi sehingga banyak teman-teman ODE (Orang Dengan Epilepsi) kurang mendapat perlakuan secara serius dari paramedis.
Dalam sebuah akun beliau menjelaskan secara gambling mengenai Epilepsi yang dulu hingga sekarang masih mendapat stigma negatif dari berbagai kalangan. Kurangnya pengetahuan tentang ODE banyak mengira disaat ODE terkena serangan atau kejang-kejang itu lagi kesurupan, ekstremnya dikatakan kena guna-guna padahal bukan.
Pada awalnya saya mengira penyandang epilepsi popular dengan sebutan ODE hanya terjadi di daerah saya saja, tapi setelah bergabung dengan komunitas epilepsi dimedia sosial ternyata banyak saudara-saudara mendapat ujian serupa. Dari sana sayapun bisa berbagi cerita, serta pengalaman sebagai ODE. Di Amerika bulan November adalah bulan peduli epilepsi nasional (purple day), tapi di Indonesia saya masih belum tahu apakah ada atau tidak kepeduliannya terhadap epilepsi.
Epilepsi banyak jenisnya tidak hanya kejang-kejang terus berbusa, berikut adalah jenis-jenis dari epilepsi.
A. Epilepsi Umum
Petit Mal, yaitu gangguan kesadaran secara mendadak, penderita diam tanpa reaksi (bengong) dan melanjutkan kegiatan. Grand Mal, diawali dengan kehilangan kesadaran kemudian kejang-kejang, keluar air liur berbusa dan nafas menggorok. Mioklonik, ialah terjadinya kontraksi singkat dengan satu/sekelompok otot, bervariasi dari yang tadinya terlihat sampai terlihat sentakan. Mioklonik dapat mengakibatkan misalnya mendadak jatuh atau tiba-tiba melontarkan benda yang sedang dipegang.
Epilepsi Parsial, terdiri atas:
- Sederhana, umumnya berupa kejang dan kadang berupa kesemutan atau rasa kebal pada satu tempat.
- Kompleks, diawali dengan parsial sederhana lalu diikuti rasa seperti bermimpi, daya ingat terganggu, halusinasi, pikiran kosong. Epilepsi Parsial Kompleks juga sering diikuti otomatisme, misalnya mengulang ucapan, melamun, atau berlari-lari tanpa tujuan.
- Umum Sekunder, yaitu perkembangan dari parsial sederhana atau kompleks menjadi umum.
Sedikit informasi tentang epilepsi akan sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita semua. ODEpun juga punya komunitas yaitu Komunitas Epilepsi Indonesia, komunitasnya para ODE saling bertukar informasi dan untuk kalian yang mempunyai keluarga, teman, atau siapapun yang memiliki penyakit epilepsi bisa share ke komunitas epilepsy Indonesia atau komunitas lokal yang ada di Media Sosial. Penyandang epilepsi itu tidak hanya membutuhkan obat untuk kesembuhannya, akan tetapi juga semangat dari semua orang yang peduli dan sayang dan juga lingkungan yang mendukung untuk kesembuhannya karena itu sangatlah berarti.
Epilepsi penyebabnya bermacam-macam, tidak menular dan dapat dikontrol. Epilepsi bisa disebabkan oleh kerusakan jaringan misalnya tumor otak atau cedera kepala. Selain itu, epilepsi juga salah satunya bisa diakibatkan gejala sisa dari suatu penyakit seperti infeksi otak, gangguan pembuluh darah pada otak (stroke). Cacat lahir dan kelainan genetika juga merupakan salah satu penyebab epilepsi, tapi sekitar 30% tidak diketahui penyebabnya. Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja diseluruh dunia tanpa batasan usia, jenis kelamin, ras, dan sosial ekonomi.
Mungkin saat ini orang lain mengira saya sepert,i "anak mama", ujar Yusuf. Karena tidak semuanya tahu jikalau saya ODE dan tidak semua mengerti dengan epilepsi. Sayapun tidak tahu seperti apa kondisi saya ketika kambuh pingsan dan sayapun tidak ingin tahu, karena setiap saya kambuh bisa dalam keadaan apapun dan dimanapun entah itu bangun pagi, di mesjid, tempat keramaian, dimana saja. Setiap yang saya ketahui disaat sadar selalu ada Ayah atau Ibu disamping saya dengan posisi mengusap kepala dan juga memegang tangan saya. Ibu selalu bilang "kamu anak jagoan, Ibu bangga sama kamu" padahal saya hanya bisa nyusahin orang tua dan belum pernah melakukan hal istimewa apapun untuk mereka, meski ada impian untuk memberangkatkan mereka ke tanah suci.