Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Perjalanan Panjang Ali Juara Tinju Legendaris 'Bersahabat' dengan Parkinson

Diperbarui: 13 April 2017   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perjalanan Panjang Muhammad  Ali Juara Tinju Legendaris ‘Bersahabat’ dengan Parkinson

Berbicara Parkinson tidak lengkap rasanya apabila tidak mengulas petinju legendaris Muhammad Ali. Siapa yang menyangka dari sosok Ali yang bertubuh tegap, tinggi, kokoh, kekar sangar diatas ring tinju tersebut memiliki riwayat penyakit yang begitu berbahaya. Juara dunia legendaris Muhammad Ali meninggal dunia di usianya ke 74 tahun. Sang legenda meninggal setelah tak kuasa ‘bersahabat’ dengan Parkinson yang ia derita selama 32 tahun.

Berdasarkan diagnosa tim Dokter Rumah Sakit Phoenik Arizona Amerika Serikat, Muhammad Ali merupakan salah seorang dengan kemampuan luar biasa bertahan melalui usahanya yang keras. Berdasarkan pengalamannya di ring tinju, pukulan benturan  berulang-ulang kali mengarah ke kepala Ali bisa jadi penyebab serius cidera otak dan tak hanya itu saja mayoritas gejala penyakit parkinson ini muncul tanpa ada alasan jelas seperti kondisi Ali saat baru saja pensiun pada tahun 1981. Saat itu gejala parkinson yang diidapnya sudah terlihat jelas seperti mengalami tremor gemetar yang tidak bisa dikendalikan.

Bahkan Ali melantur saat berpidato, lalu tanpa sadar gerakan tubuhnya mulai melambat hingga mengalami susah tidur dan depresi akut. Akan tetapi kondisi pada saat itu belum terdiagnosis oleh para dokter hingga 3 (tiga) tahun berlalu. Setelah 3 tahun berjalan pada 1984 silam sang legenda bernama lahir Cassius Marcellus Clay Jr. Lahir pada 17 Januari 1942 resmi terjangkit penyakit parkinson. Saat itulah awal mulannya parkinson menyerang tubuh Ali ketika masih berusia 42 tahun. Saat menderita parkinson kedua anak ali Maryum dan Hanna menepis anggapan masyarakat dunia bahwa kondisi Ali semakin menurun. Bahkan telah sekarat.

Intinya Ali tidak pernah mau terlihat sakit. Semangatnya terlihat pada acara pembukaan olimpiade London 2012  meski kala itu sang legenda terlihat rapuh kedua anaknya mengatakan bahwa sang ayah masih terlihat aktif dan responsif. Selain Mohammad Ali salah satu artis dunia Robin William dikabarkan meninggal karena Parkinson pada usia 63 tahun.

Apa sebenarnya penyakit Parkinson itu?

Penyakit Parkinson dalam bahasa Inggris disebut paralysis agitans, Parkinson disease merupakan penyakit degeneratif syaraf (An Essay on the Shaking Palsy) dengan gejala yang paling sering dijumpai adalah adanya tremor pada saat beristirahat di satu sisi badan, kemudian kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot. Penyakit ini ditemukan pertama kali pada tahun 1817 oleh Dr. James Parkinson. Parkinson menyerang sekitar 1 di antara 250 orang yang berusia di atas 40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia di atas 65 tahun. Diperkirakan jumlah penderita Parkinson akan terus bertambah, pada tahun 2030 4,1-4,5 juta. Salah satunya di Indonesia diperkirakan sekitar 5 juta orang akan mengidap Parkinson.

Parkinson jarang ditemukan pada anak-anak, hal ini dikarenakan syaraf-syarafnya tidak sensitif terhadap dopamin atau neurotransmiter yang menunjang syaraf otak anak. Gejala umum dari penyakit parkinson adalah terjadinya tremor atau getaran. Setelah geja itu akan muncul gejala lainnya antara lain termor makin parah dan menyebar. Otot terasa kaku dan tidak fleksibel pergerakan terasa lambat. Dan berkurangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh. Pengidap parkinson bisa mengalami gejala fisik maupun psikis seperti stress, depresi sulit tidur dan kehilangan ingatan.

Menurut para ahli tentang hal yang dapat menyebabkab parkinson adalah faktor genetik, lingkungan, usia dan obat. Pertama adalah faktor genetik, apabila ada salah satu keluarga kita yang mengidap parkinson, maka kemungkinan penyakit parkinson akan menyerang keluarga kita. Kedua adalah faktor genetik apabila kita tibggal di daerah perkebunan dan pertanian hindarilah bahan kimia, pestisida biasanya mengandung bahan kimia yang dapat merusak sel syaraf. Terakhir adalah faktor obat efek samping pada terutama pada obat pemicu penyakit parkinson.  

Sampai saat ini belum ada obat secara pasti untuk penyembuhan parkinson.  Upaya yang bisa dilakukan adalah pengendalian gejala-gejala parkinson, pemberian obat berguna untuk mengurangi gejala parkinson. Biasakan berolah-raga secara teratur dan hindari konsumsi alkohol dan rokok. Sedangkan langkah yang tersedia adalah fisioterapi, obat-obatan, dan operasi. Semoga bermanfaat.

Selamat Hari Parkinson Sedunia, 11 April.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline