Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Ngeri! Sodomi Rambah Anak Negeri

Diperbarui: 2 September 2016   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: sumut.pojoksatu.id

 Mengerikan Sodomi merambah anak negeri, memang sebuah penyelewangan aqlak, sehingga layak masuk dalam catatan sejarah hitam umat manusia. Hal ini menandakan bahwa keberpihakan hukum tindakan kekerasan seksual terhadap anak masih rentan, sehingga pelaku kerap lolos dari jeratan pemberatan hukum. Luar biasa bukan? Lalu sampai kapan fenomena mencekam ini akan segera berlalu.

Sebuah kisah pilu kembali terkuak, belum usai kisah menyayat hati atas kematian Azly (4) diperkosa lalu dihabisi oleh Jurjani tetangga sendiri. Kini, peristiwa serupa menimpa sembilan murid SD di Kabupaten OKI, Kayu Agung, Sumsel, menjadi korban pelecehan seksual seorang oknum guru honorer berinisial (Zb). Modus operandi terkuak setelah salah satu orang tua murid melaporkan kejadian itu ke Polsek Tulung Selapan. Para korban  mengaku telah di sodomi pelaku dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Zb pun ditangkap di rumahnya di Kecamatan Tulung Selapan.

Seperti diberitakan berbagai media hari ini (1/9/2016). Sudah sembilan murid SD yang dicabulinya, tersangka menyuruh mangsanya datang ke rumah, disitulah pelaku melancarkan aksi bejatnya, Zb mengaku pernah jadi korban asusila saat masih kecil. diduga tersangka mengidap kelainan, penyidik akan memeriksa kejiwaannya. Dari tersangka, polisi menyita sekeping kaset VCD porno, celana korban, dan satu botol handbody. Pria beristri ini mengaku saat kelas 3 SD pernah menjadi korban sodomi.

Perbuatan cabul pertama kali dilakukan terhadap Wr dan Rf, pada 2014. “Waktu itu dia masih kelas 6 SD,” bebernya saat diinterogasi polisi. Sejak saat itu, dia ketagihan mencabuli murid pria. Terakhir, Agustus lalu. Korbannya, Ow, murid kelas 6. Sebelum mencabuli, tersangka mengajak korban menonton film porno terlebih dahulu.

Peristiwa nyaris serupa terjadi di Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten. Pelakunya seorang pria yang kaki kanannya buntung bernama Mad Yanto (25). Untuk saat ini pelaku dibekuk Satuan Reserse Kriminal Polres Serang Rabu (31/8/2016. karena menyodomi delapan remaja di dalam gubuknya, Kedelapan korban sodomi korban adalah Ted, Sad, Ip, Med, Ad, Hen, Asr, dan Ep. Modusnya membujuk para anak-anak untuk diajari sulap.

Para korban diminta datang ke gubuk pelaku yang berada di tengah areal persawahan untuk diajari bermain sulap. Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 82 ayat (2) Undang-undang 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp.5 miliar. Dari kedua peristiwa ini sepertinya hukuman mati bahkan kebiri segera diberlakukan, kendalanya hingga saat ini dokter beralasan “tidak manusiawi,” sehingga hukuman itu hingga kini batal digelar. Nah, apakah para predator, pedofil, sodomi, hingga pembunuhan masuk kategori “manusiawi”

Kedua peristiwa diatas teringat saya akan kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom. Dimana penduduk Kota Sodom memiliki akhlak yang sangat buruk. Suka berbuat maksiat. Di daerah tu sering terjadi pencurian dan perampasan harta benda. Orang-orang yang lemah dan tidak berdaya sering menjadi korban dari orang-orang yang berkuasa. Salah satu perilaku buruk dari kebiasaan penduduk Sodom adalah perbuatan homoseksual atau lesbian. Perbuatan ini tidak pernah dilakukan oleh kaum sebelum mereka.

Allah SWT pun mengazab kaum Sodom dengan azab begitu pedih, meluluh lantakkan kota sodom begitu kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu sijil  seketika, Sodom seperti kota mati, mayat-mayat bertebaran. Jadi dapat dibayangkan, begitu besarnya proses kehancuran Sodom. Kombinasi antara gempa, likuifaksi, dan hujan asphalt-sulfur yang terbakar, yang meluluhlantakkan kota dan menghancurkan penduduknya sehancur-hancurnya.

Ayat Al-Quran yang berkaitan dengan isteri Nabi Luth yang terkena azab Allah Surat Hud ayat 11. Artinya, “Malaikat berkata, “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh, bukankah subuh itu sudah dekat ?”

Terkecuali, Nabi Luth AS, atas petunjuk Allah SWT mengevakuasi anak-anaknya keluar dari kota terkutuk ”the cursed city” itu. Masih pantaskah pelaku predator, pedofil, sodom mendapat ampunan?

Subhanallah. Mudah-mudahan ini menjadi petunjuk bagi orang yang beriman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline